Tiga Gajah Liar di Riau Dipasang GPS Collar

Tiga Gajah Liar di Riau Dipasang GPS Collar
Proses pemasangan Geograpics Positioning System (GPS) Collar gajah liar di Riau.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Mencegah konflik antara manusia dan gajah liar yang sering terjadi di Provinsi Riau, tiga gajah liar dipasang Geograpics Positioning System (GPS) Collar.

Tiga gajah liar yang dipasangi GPS Collar masing-masing berusia 45 tahun. Gajah pertama memiliki berat badan 3.765 kg. Melahirkan satu bayi gajah betina berusia lebih kurang 3 bulan. 

Kemudian, ada pula gajah betina dewasa yang diperkirakan sedang hamil dengan estimasi berat badan lebih kurang 2 ton 2.067 kg. Lalu satu gajah lagi berusia sekitar 35 tahun dengan berat badan 3.514 kg.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan menjelaskan, pemasangan GPS Collar ini bertujuan meminimalisir interaksi negatif manusia dan satwa liar gajah sumatera.

"Tiga gajah liar yang dipasang GPS Collar ini dari sub populasi Petapahan, Balai Raja dan Giam Siak Kecil Provinsi Riau," jelas Kepala BKSDA Riau, Senin (6/2/2023).

Tujuannya, setelah pemasangan GPS Collar pihaknya akan dapat mengetahui pergerakan gajah dalam selang waktu tertentu, sehingga bisa berfungsi sebagai salah satu upaya early warning system mitigasi interaksi negatif gajah liar. 

"Pemasangan GPS ini agar upaya antisipasi dini bisa dilakukan dengan cara penggiringan gajah liar kembali ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya. Sehingga diharapkan tidak sampai memberikan dampak negatif terhadap masyarakat," jelas Genman.

Pemasangan tiga GPS itu, dilakukan sejak 21 Januari 2023 hingga 2 Februari 2023. Namun, sebelum dipasang, pihaknya terlebih dahulu melakukan beberapa tahapan seperti sosialisasi dan edukasi manfaat GPS Collar kepada perwakilan para pihak dan masyarakat yang sering dilalui gajah liar.

Kemudian, juga menggelar rapat persiapan, survey keberadaan kelompok gajah target serta pengkondisian Tim pelaksana dan peralatan.

Sedangkan, proses pemasangan GPS ini dilakukan perawat gajah dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas. "GPS ini dipasang tim yang sudah berpengalaman dalam penanganan gajah liar dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau," ujarnya.

Maka, fungsi GPS Collar yang dipasang nantinya akan berfungsi maksimal sebagai sarana mitigasi interaksi negatif gajah liar.

Sehingga, apabila kesadaran dan kerjasama masyarakat yang terdampak dalam melakukan penggiringan gajah liar secara mandiri ke dalam kawasan hutan sebagai habitatnya terbangun dengan baik.

"Terkait fungsi GPS Collar ini, ke depannya tetap diperlukan peran para pihak terkait dalam membina dan mendampingi masyarakat terdampak," ucap Genman. 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index