Bedah Keuletan Wanita Perkotaan Bangun Ketahanan P

Raja Rilla: Pemenuhan Kebutuhan Pangan dan Gizi Keluarga Kuncinya pada Ibu-ibu

Raja Rilla: Pemenuhan Kebutuhan Pangan dan Gizi Keluarga Kuncinya pada Ibu-ibu
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru Ir.Hj El Syabrina MP dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru Raja Rilla Mustafa saat mengisi Dialog Riau Cemerlang dengan tema Berdayakan Wanita Menuju Ketahanan Pangan yang ditaja TVRI Stasiun Pekanbaru, Sela

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)-  Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pekanbaru Raja Rilla Mustafa mengungkapkan kaum ibu memegang peranan sangat penting untuk memastikan kebutuhan pangan dan gizi anggota keluarga.

Karena itulah, sebut dia, memberdayakan peran kaum ibu melalui program kemandirian pangan dan ketahanan pangan keluarga menjadi hal yang penting untuk dilakukan saat ini.

Hal tersebut diungkapkan Raja Rilla saat menjadi salah satu narasumber pada Dialog Riau Cemerlang dengan tema Berdayakan Wanita Menuju Ketahanan Pangan yang ditaja TVRI Stasiun Pekanbaru, Selasa (7/6/2023) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan TP PKK Pekanbaru.

''Sangat penting, mulai dari masalah kecukupan, keragaman, kebersihan dan kelayakan pangan yang akan dikonsumsi keluarga, semua akan sangat tergantung dari pilihan kaum ibu,'' kata Rilla dalam acara yang juga diisi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru El Syabrina. 

Apalagi bila dikaitkan dengan penanganan stunting di perkotaan. ''Tidak ada pilihan selain ikut memberdayakan kaum ibu. Karena itu, Pemko sangat mendukung keberadaan Kelompok Wanita Tani (KWT),'' kata dia.

Suasana dialog Berdayakan Wanita Menuju Ketahanan Pangan yang dilaksanakan TVRI Stasiun Pekanbaru.

''Dulu, mungkin pertimbangannya, hanya sebatas memenuhi kebutuhan keluarga untuk pangan, menekan inflasi, Tapi sekarang, kaitan peran KWT tidak hanya itu, bahkan, sudah sampai pada tahap produksi,'' imbuh dia. 

''Kemarin saya dengar langsung dari ibu-ibu kita di KWT, awalnya mereka geli memegang cacing atau kotoran ayam. Tapi siapa sangka, sekarang mereka malah jadi ibu-ibu tangguh yang mengelola lahan pertanian. Dulu targetnya hanya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga, sekarang, malah habis terjual sebelum sampai ke pasar. Jadi ini sebuah langkah penting yang kita harapkan bisa lebih besar lagi. Pemerintah Kota Pekanbaru akan sangat mendukung upaya pemberdayaan peran seperti ini,'' ungkap dia.

''Bahkan, kalau sekarang sudah ada 160 KWT, kita harapkan ke depan bisa lebih banyak lagi. Kalau dahulu target kita hanya percontohan di satu kecamatan satu KWT, sekarang malah hampir merata di seluruh kelurahan bahkan RT dan RW, ini kan luar biasa,'' kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Ir.Hj.El Syabrina MP mengungkapkan, ada beberapa hal strategis yang menjadikan peran kaum wanita, khususnya ibu dalam penguatan ketahanan pangan.

Di antaranya, sebut El Syabrina, adalah bahwa mendukung pada upaya pemenuhan kebutuhan pangan keluarga dan gizi. 

Dijelaskan El Syabrina, keterkaitan kemampuan keluarga untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi, tidak hanya terkait dengan apa yang aka terjadi saat ini, namun juga untuk masa depan. 

''Kaitannya dengan permasalahan stunting, secara konkrit di lapangan dengan kemampuan para wanita tani untuk memenuhi aspek produksi, otomatis, kebutuhan pangan terpenuhi. Nah, selanjutnya, kaitannya dengan kecukupan asupan gizi dan protein,'' ungkap mantan Asisten II Sekdako Pekanbaru ini.

Nah, untuk itu, sebut El Syabrina, Dinas Ketahanan Pangan terus bergerak dalam upaya memberikan terobosan dan solusi. ''Salah satu yang kita gagas adalah, rencana pengembangan kelompok tani wanita, khusus ayam kampung bukan ras, juga perikanan bioflog,'' ungkap El Syabrina.

Tak harus besar-besar. Sama halnya dengan cabai yang ditanam di dalam pot atau sayuran yang ditanam menggunakan sistim tabulapot dan sejenisnya, maka ternak ayam dan ikan ini juga kita arahkan bagaimana untuk memenuhi kebutuhan protein. ''Kita berusaha membangun kemandirian pangan keluarga, khususnya mereka yang tinggal di daerah-daerah yang jauh dari pasar. Termasuk juga rencana  mencari bantuan dari Kementerian atau pemerintah pusat untuk penyediaan mobil pangan yang fokusnya untuk mensuplai kebutuhan pangan di daerah-daerah jauh dan di pelosok,'' ungkap El.

Dia menyebutkan, langkah-langkah seperti itu perlu menjadi pertimbangan untuk memastikan bahwa di satu kawasan tidak terjadi kesulitan masyarakat mengakses pangan termasuk harga yang terlalu mahal yang menyebabkan masyarakat tidak mampu membeli.

El Syabrina juga tak lepas mengajak seluruh kaum ibu dan wanita, khususnya di Pekanbaru untuk tetap memanfaatkan lahan se efektif mungkin untuk mengembangkan potensi pangan keluarga secara mandiri.

''Kalau setiap ibu menanam di rumah, artinya, mereka menyelesaikan satu persoalan di rumah, yakni pangan. Menanam cabai, sayuran, bisa mengurangi beban belanja yang artinya juga membantu menekan dampak inflasi, bukan saja terhadap daerah, namun juga terhadap keluarga,'' tutup dia.(*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index