Audit Kasus Stunting, Husni Merza Ingin Prevalensi di Siak Tahun Ini di Bawah 10 Persen

Audit Kasus Stunting, Husni Merza Ingin Prevalensi di Siak Tahun Ini di Bawah 10 Persen
Wakil Bupati Siak Husni Merza

SIAK (RIAUSKY.COM)- Wakil Bupati Siak Husni Merza menginginkan angka prevalensi kasus stunting di Kabupaten Siak bisa di tekan hingga di bawah 10 persen. 

Hal tersebut diungkapkannya saat menghadiri kegiatan Gebyar Audit Kasus Stunting (AKS) “Riau Beraksi” (Bersama Bergerak Intervensi) dalam rangka menurunkan stunting melalui virtual, di Puskesmas Siak, Rabu (22/2/2023).

Kegiatan Gebyar AKS dilaksanakan serentak di seluruh wilayah Provinsi Riau, diikuti oleh 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau secara virtual.

Wakil Bupati Husni Merza menyebutkan, Audit Kasus Stunting (AKS) merupakan aksi ke-7 dari 8 aksi konvergensi penurunan stunting, namun ada kebijakan dari provinsi dan pusat untuk melakukan audit. Hasil audit tersebut nantinya dilakukan rekomendasi, dan dari rekomendasi tersebut ada intervensi-intervensi.

“Nah, itu yang akan kita kerjakan sesegera mungkin, supaya prevalensi stunting di tahun 2023 ini kita harapkan berada pada angka kalau dengan target saya sendiri dibawah 10 persen, artinya di bawah angka prevalensi tingkat provinsi dan tingkat nasional” sebutnya.

Dijelaskan Wabup Husni, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam penurunan stunting, diantaranya dengan melaksanakan rapat internal bersama Tim Percepatan Penurunan Stunting juga masing-masing OPD yang berkaitan dengan penurunan stunting. Kemudian pihaknya juga akan melakukan intervensi kepada 1430 anak stunting se-kabupaten Siak dari hasil pengukuran, dan 108 anak stunting dari hasil survey, ini yang menjadi target sasaran untuk penurunan stunting.

“Anak-anak stunting yang 1430 dan 108 tadi itu menjadi sasaran utama kita untuk melakukan intervensi, dalam intervensi ini kita melibatkan pihak swasta perusahaan-perusahaan yang ada di seluruh kabupaten Siak. Kita petakan yang anak-anak stunting ini berada di kecamatan mana saja, dan apa perusahaan terdekat yang ada disitu kita minta ikut serta paling tidak 3 bulan utama ini kita lakukan intervensi” ujarnya.

“Kita minta mereka bertanggungjawab perusahaannya untuk memberikan bantuan kepada keluarga-keluarga yang memiliki anak stunting ini supaya mereka dibantu Natura nya” tambahnya.

Lebih lanjut Husni menambahkan, Siak dan Mempura masuk dalam lokus stunting, untuk itu ia meminta kepada Tim agar audit dilakukan di Siak. Karena hampir semua mayoritas seluruh kelurahan dan kampung ada di Siak termasuk lokus.

“Saya minta Siak ini difokuskan dulu, kita mau ini selesai, apa yang ada didepan mata kita ini harus kita selesaikan, kita harus intervensi, supaya intervensi kita ini betul-betul efektif makanya kita lakukan audit karena kalau audit ini memang melihat betul penyebab stunting tersebut, dan tidak hanya sekedar tinggi badan tapi juga penyebab dari stunting itu sendiri apa. Sehingga berdasarkan hasil audit itu nanti tim pakar akan mengkaji, dan dari kajian itu ada nanti rekomendasi-rekomendasi, dan rekomendasi ini nanti yang akan kita kontrol OPD mana yang akan melakukan intervensi atas rekomendasi dari hasil audit stunting” pungkasnya.(R08)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index