Ratusan Ayam Mati Mendadak, DPKH Riau Kirim Sampel ke BVET Bukittinggi

Ratusan Ayam Mati Mendadak, DPKH Riau Kirim Sampel ke BVET Bukittinggi
Ilustrasi/net

PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Menyikapi adanya temuan ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kampar yang duduga mati akibat virus flu burung. Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Riau mengirimkan sampel ayam tersebut ke Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi. 

Kepala DPKH Riau Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, pihaknya mendapatkan laporan adanya ayam yang mati mendadak di Kampar tersebut pada 1 Maret lalu. Selanjutnya, pihaknya langsung menurunkan tim untuk mengecek kelokasi.

"Kami mendapat laporan adanya ayam yang mati mendadak yakni jenis ayam kampung dan itik pada 1 Maret. Kemudian langsung ditindaklanjuti dengan mengirim tim kesehatan hewan dan laboratorium veteriner DPKH Riau untuk mengambil sampel," katanya.

Selanjutnya, kata Faralinda, sampel yang diambil kemudian dibawa ke laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi, Sumatra Barat (Sumbar). 

"Kami masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium BVET Bukittinggi untuk memastikan apakah unggas tersebut mati akibat flu burung atau tidak," ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kesehatan, sudah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Zainal Arifin mengatakan, meskipun saat ini belum ada ditemukan kasus flu burung pada manusia di Riau. Namun, pihaknya akan melakukan sejumlah antisipasi.

"Kami sudah menerima surat edaran dari Kemenkes, kami diminta untuk mengingatkan Dinas Kesehatan kabupaten/kota agar mengambil langkah-langkah pencegahan," katanya. 

"Pemda juga diminta untuk menyiapkan fasilitas kesehatan dan kapasitas labkesmas sebagai upaya pemeriksaan sampel dari kasus gejala flu burung dan penatalaksanaan kasus suspek flu burung sesuai pedoman yang berlaku," ujarnya.(mc)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index