Inflasi Selama Ramadan 2023 Loyo, BPS Sebut Ini Penyebabnya...

Inflasi Selama Ramadan 2023 Loyo, BPS Sebut Ini Penyebabnya...
Ilustrasi inflasi.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Maret 2023 yang bertepatan dengan Ramadan kali ini terpantau lebih rendah dalam dua tahun terakhir. 
Hal ini dimungkinkan karena turunnya inflasi harga bergejolak pada bulan Maret lalu.

Inflasi pada Maret 2023 mencapai 0,18% (month-to-month/mtm), lebih rendah dibandingkan 0,40% pada 2022 dan 0,32% pada 2021.

"Terlihat inflasi bulan Maret yang bertepatan dengan awal Ramadan 2023, relatif lebih rendah dari tahun sebelumnya," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini.

Kendati demikian, BPS tetap mengingatkan bahwa sejumlah barang diperkirakan masih akan tetap tinggi pada April 2023, dimana Idul Fitri 1444 H diperkirakan jatuh pada 22 April 2023.

Adapun, daftar barang yang harus diwaspadai kenaikannya a.l. tarif angkutan udara, daging sapi, daging ayam ras, bawang merah, dan telur ayam ras. Dari data BPS, tarif angkutan udara sejak 2020, selalu menjadi pendorong utama inflasi di bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Jika dilihat secara tahunan, inflasi Maret sebesar 4,97% (yoy) lebih rendah dari inflasi Ramadan tahun 2022 yang mencapai 5,47%.

Dari catatan BPS, inflasi inti secara tahunan terus mengalami penurunan. Inflasi inti per Maret 2023 mencapai 2,94% dari bulan sebelumnya 3,09%.

Sementara itu, inflasi harga bergejolak juga tampak turun drastis menjadi 5,83% dari bulan sebelumnya 7,62%.

Menurut BPS, komoditas yang memberikan andil inflasi sepanjang 2023 ini adalah beras, telur ayam ras, tahu mentah dan bawang merah.(R02)

Sumber Berita: cnbcindonesia.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index