Pesan Saat Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Al Fida': Mari Kedepankan Perilaku Tasammuh

Pesan  Saat Pelaksanaan Salat Idul Fitri di Al Fida': Mari Kedepankan Perilaku Tasammuh
Penceramah saat salat Idul Fitri di pelataran masjid Alfida' Sukajadi Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Sebagian dari warga Kota Pekanbaru melaksanakan Salat Idul Fitri pada Jumat (21/4/2023) pagi tadi.

Salah satu lokasi pelaksanaan Salat Idul Fitri yang ramai dihadiri umat Muslim Kota Pekanbaru adalah di pelataran Masjid Al Fida', Jalan KH Ahmad Dahlan, Sukajadi, Kota Pekanbaru.

Tampil sebagai Khatib pada momen perayaan Idul Fitri 1.444 Hijriyah ini, Dr Elfiandri.

Pada kesempatan itu, dalam ceramahnya, dia mengucapkan selamat merayakan Idul Fitri, 1 Syawal 1.444 Hijriyah.

Dia berharap, seluruh umat muslim yang telah selesai melaksanakan ibadah penuh selama Ramadhan lalu akan terus meningkatkan derajat ketakwaannya dengan terus memperbaiki dan meningkatkan ibadah-ibadan dan amalan yang selama Ramadhan lalu dilaksanakan.

Hanya dengan meningkatkan dan memperdalam terus tentang amalan tentang tersebut, cara membuktikan bahwa seorang muslim telah berhasil menjadi pemenang setelah Bulan Suci Ramadhan.

''Jangan sampai, bonus-bonus yang kita raih selama Bulan Suci Ramadhan tercampak begitu saja karena ulah kita sendiri yang enggan untuk memeliharanya, dan alangkah meruginya kita,''kata dia.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak seluruh umat muslim untuk tidak mempermasalahkan perbedaan-perbedaan yang muncul terkait pelaksanaan amalan bagi umat Islam, termasuk saat momen Idul Fitri pada hari ini.

Dia menjelaskan, perbedaan perbedaan itu sejatinya adalah sebuah keniscayaan. Karena itu, tidak boleh menyalahkan atau menjatuhkan, termasuk antara sesama umat Islam.

Dia juga menyebutkan begitu derasnya pengaruh digitalisasi global  yang terjadi dewasa ini.

Era globalisasi, disebutkan Elfiandri, menawarkan berbagai nilai, kenikmatan dan berbagai kemudahan dalam hidup. Namun hanya bersifat maya, tidak abadi dan bersifat sementara.

Era ini menyuburkan berbagai informasi, apakah itu baik maupun menyesatkan kita, maupun generasi berikutnya.

Dikatakan Elfiandri, globalisasi datang bukan secara kebetulan, tapi dia datang melaui proses yang sengaja diciptakan, dengan desain, rekayasa dan memiliki nilai-nilai terselubung.

''Era globalisasi bukanlah indepeden. Dia hadir memiliki misi yang tersembunyi. Era Globaliasi adalah sebuah arus besar yang hadir dalam kehidupan kita saat ini.Di antara sifat dari globalisasi ini adalah memviralkan  kejahatan menjadi treding dan memasukkan isu-isu, yang dapat memecahkan persaudaraan sesama kita,'' jelas dia.

''Era globalisasi yang ditandai dengan era komunikasi global dan digital tak jarang mampu memperuncing perbedaan yang kecil menjadi besar, yang tidak penting, menjadi penting, hingga terkadang menjebak kita pada situasi yang merugikan diri sendiri,'' jelas dia lagi dalam tausiahnya.

''Tak jarang itu menyebabkan kita menjadi suuzon, buruk sangka di antara kita, sehingga di antara kita saling menyalahkan, saling merasa paling benar, merasa paling kuat dan merasa lebih dari yang lainnya,'' ungkapnya.

Mencegah dan membentengi diri dari dampak-dampak negatif yang bisa saja muncul dewasa ini, dia mengajak seluruh umat Muslim untuk mengedepankan perilaku Tasammuh, yakni sikap dan perilaku saling menghormati, saling menghargai antara sesama manusia, satu sama lain, termasuk dengan sesama muslim, sesama tetangga dengan tetangga yang lain, baik dalam konteks internal umat Islam maupun dengan umat beragama lainnya.

Dia juga mengajak umat Islam untuk mewariskan nilai-nilai globalisasi yang positif sehingga bisa memberikan pengaruh positif pula terhadap kehidupan generasi-generasi berikutnya.(R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index