PEKANBARU (RIAUSKY.COM) - Tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau bersama dengan tim dari pemerintah daerah setempat, terus menggesa pelaksanaan vaksin hewan ternak jenis kerbau dan sapi untuk mencegah penyakit ngorok di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing). Hal tersebut dilakukan setelah ditemukan puluhan kerbau yang mati mendadak akibat penyakit ngorok.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Riau Herman melalui Kabid Kesehatan Hewan Faralinda Sari mengatakan, hingga saat ini totak vaksin yang telah dikirim ke Kuansing sebanyak 6 ribu dosis.
"Dari total 6 ribu dosis tersebut, yang telah divaksinkan ke hewan ternak sebanyak 4.173 dosis," katanya.
Setelah pelaksanaan vaksin dan investigasi yang dilakukan oleh tim di Kuansing, hingga saat ini belum ditemukan lagi ada ternak utamanya kerbau yang mati mendadak akibat penyakit ngorok tersebut.
"Saat ini tidak ada lagi laporan lagi ada kerbau yang mati akibat penyakit ngorok di Kuansing. Karena itu, pelaksanaan vaksin ini harus terus dilanjutkan," sebutnya.
Dipaparkan Faralinda, awal mula kejadian penyakit ngorok di Kabupaten Kuansing dengan adanya laporan isikhnas pada tanggal 2 Februari 2023 sejumlah tiga ekor di Desa Tanjung Pauh dan tanggal 9 Februari 2023 sejumlah lima ekor di Desa Sungai Paku dengan gejala klinis ngorok, nasal discharge, cairan berbuih dari mulut dan kematian mendadak.
"Setelah kejadian di Desa Tanjung Pauh dan Sungai Paku dilakukan vaksinasi massal pada bulan Februari sampai April 2023 diluar daerah tersebut untuk mengantisipasi penyebaran kasus. Adapun vaksin yang ditambahkan dari Provinsi sebanyak 800 dosis ditambah 500 dosis dari vaksin yang tersisa di kabupaten. Sehingga total vaksin yang tersedia untuk Kabupaten Kuansing sejumlah 1.300 dosis," paparnya.
Kasus selanjutnya terjadi pada periode 15 Maret 2023 ditemukan di daerah Koto Rajo, Singingi Seberang dengan rincian empat ekor mati bangkai dan sembilan potong paksa. selanjutnya kasus semakin bertambah.(mc)
Listrik Indonesia