Cegah Kontaminasi Pestisida, Disketapang Lakukan Uji Residu PSAT di Pasar Kodim

Cegah Kontaminasi Pestisida, Disketapang Lakukan Uji Residu PSAT di Pasar Kodim
Kepala DInas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru, Ir.Hj El Syabrina MP saat menjelaskan tentang pengujian sampel makanan asal tumbuhan di Pasar Kodim Pekanbaru, Rabu (31/5/2023) pagi tadi.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru kembali melaksanakan Uji Residu Perstisida pada Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) di Pasar Kodim Pekanbaru, Rabu (31/5/2023).

Pada kegiatan ini, jajaran Dinas Ketahanan Pangan membeli langsung sejumlah bahan pangan asal tumbuhan dari pedagang-pedagang yang ada di pasar tersebut untuk digunakan sebagai sampel pengujian.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru Ir.Hj.El Syabrina MP disela-sela proses uji sampel mengungkapkan, kegiatan uji residu ini dilakukan tidak hanya sekadar memastikan bahwa pangan yang hendak dikonsumsi masyarakat dan di beli di pasar-pasar aman untuk dikonsumsi, namun lebih jauh juga untuk lebih memberi pemahaman dan edukasi kepada masyarakat terkait pangan yang mereka beli di pasar dan akan dikonsumsi oleh anggota keluarga.

''Terkadang kita melihat buah dan sayuran hanya dari tampilannya saja. Terlihat segar, bersih, tidak busuk, hijau. Tapi kita tidak awas untuk memastikan apakah buah dan sayuran itu sudah terbebas dari kontaminasi pestisida atau zat-zat kimia berbahaya,'' ungkap Hj.El Syabrina.

Dengan kegiatan inilah, sebut mantan Kepala Dinas Pertanian Kota Pekanbaru ini, pemerintah Kota melalui Dinas Ketahanan Pangan memberikan edukasi kepada masyarakat.

''Jadi Uji Residu ini dilakukan di pasar supaya masyarakat bisa lihat proses dan hasilnya langsung dan bisa bertanya tentang mengapa penting melakukan pengujian ini,'' ungkap dia.

 

Begitu pun kepada para pedagang, dengan uji residu ini, diharapkan ke depan, pedagang juga lebih awas dan bisa memilih komoditas pangan yang aman dan bebas dari residu ini.

''Kontaminsasi pestisida atau kimia berbahaya yang dihasilkan dari racun serangga atau kimia pengawet dalam jangka panjang bisa berbahaya untuk kesehatan masyarakat. Bisa berpotensi menjadi penyebab terjadinya kanker, juga tumor pada manusia,'' ungkap El Syabrina yang pada kesempatan pengujian yang juga didampingi Sekretaris Disketapang Adi Lesmana, Kabid Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Yarnengsih Alam juga sejumlah analis pangan.

Karena itulah, selain mengajak masyarakat, pedagang, untuk memanfaatkan laboratorium pengujian yang ada, dia juga berharap masyarakat bisa dan tahu bagaimana cara memilih dan mengkonsumsi pangan yang sehat terbebas dari kontaminasi.

''Selain harus teliti memilih, juga harus lebih meningkatkan kebersihan pangan dengan mencuci di air mengalir,'' jelas dia lagi.

Pada kesempatan tersebut, cukup banyak masyarakat baik yang berbelanja maupun pedagang yang datang untuk melihat ciri ataupun tampilan dari PSAT yang bebas dari kontaminasi residu baik pestisida, timbal dan banyak lagi jenis kimia berbahaya lainnya.

Pada umumnya kaum ibu menanyakan perihal apakah sayuran yang terlihat segar di pasar sudah pasti bagus danaman untuk dikonsumsi?

Pada kesempatan itu, jajaran Disketapang Pekanbaru juga dengan ramah memberikan pemahaman dan penjelasan pada masyarakat sembari menunggu hasil pengujian menggunakan laboratorium lapangan selesai melakukan pengecekan kualitas pangan.

Tampak hadir mendampingi jajaran Disketapang Pekanbaru, pihak pengelola gedung Pasar Kodim, UPT Pasar Disperindag, juga Asosisasi pedagang setempat.

Sementara dari hasil pengujian terhadap 10 jenis pangan asal tumbuhan yang dilakukan, ditemukan kontaminasi dengan kadar  sedang pada dua komoditas tumbuhan, masing-masing adalah dari daun bawang yang didatangkan dari Sumatera Barat, juga tomat dari Sidikalang.

Adapun untuk komoditas lainnya seperti bawang, tomat, sayur sawi putih, wortel, dari uji residu yang dilaksanakan beberapa waktu lalu terlihat aman.

Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) memang mengintensifkan pengawasan terhadap kualias pangan asal tumbuhan yang akan dikonsumsi masyarakat benar-benar aman. Itu dikarenakan, dalam beberapa kegiatan serupa yang dilaksanakan, ditemukan cukup banyak komoditas PSAT yang terkontaminasi pestisida.

''Dengan kegiatan ini, kita berupaya mengedukasi masyarakat dan mencegah agar pangan terkontaminasi bisa membahayakan kesehatan masyarakat bisa semakin diawasi peredarannya,'' ungkap Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Yarnengsih Alam.(R03)

 

 

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index