JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Beberapa wilayah di Indonesia diterjang cuaca ekstrem hujan pada awal Januari 2024,
Lantas, kapan puncak musim hujan 2024? Seperti diketahui, sepanjang Januari 2024, sebagian dan hampir seluruh wilayah di Indonesia mulai sering diguyur hujan.
Beberapa wilayah bahkan ada yang mengalami cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan deras, angin kencang, dan petir.
Sebagai antisipasi cuaca ekstrem di musim hujan, simak prakiraan BMKG (Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) mengenai puncak musim hujan berikut ini.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjawab, puncak musim hujan 2024 di Indonesia berlangsung pada Januari hingga Februari 2024.
Pada periode tersebut, wilayah Indonesia yang sudah memasuki zona musim sebanyak 55 persen. Zona musim adalah wilayah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan.
"Ada 385 zona musim atau 55 persen," jelas Guswanto, Sabtu (6/1/2024) dikutip dari Kompas.com.
Berbeda dari prakiraan BMKG yang menyebut puncak musim hujan 2024 Januari--Februari, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan memproyeksikan musim hujan 2024 kemungkinan sampai akhir Januari.
Menurut Eddy, penyebab musim hujan relatif pendek karena fenomena El Nino yang memicu musim hujan molor mulainya dan rampung lebih awal.
El Nino yang berawal pada Mei 2023 lalu baru akan berakhir pada Mei 2024. "Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari. 2024 sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis," jelas Eddy, dilansir dari Antara (5/1/2024).
Eddy menjelaskan, fenomena hujan di berbagai wilayah Indonesia dipengaruhi Monsun Asia atau angin barat.
Angin musim yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hongkong, hingga Vietnam ke Indonesia dan menciptakan hujan. Menurut dia, Monsun Asia lebih dominan ketimbang El Nino moderat yang sekarang sedang berlangsung.
Hal itu membuat hujan masih bisa turun terutama di daerah selatan Indonesia, seperti Pulau Sumatera bagian timur dan Pulau Jawa.
"Walaupun El Nino tidak kuat tetap ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia," kata Eddy.(R02)
Sumber Berita: kompas.com
Listrik Indonesia