RSUD Selasih Pelalawan Bantah Kehabisan Obat-obatan

RSUD Selasih Pelalawan Bantah Kehabisan Obat-obatan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih

PANGKALANKERINCI (RIAUSKY.COM) - Management Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih, Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau, membantah informasi habisnya persediaan (stok) obat-obatan di rumah sakit milik pemerintah ini akibat adanya utang yang belum dibayarkan BLUD RSUD kepada pihak BPJS sebesar Rp300 juta. 

 
"Perlu saya luruskan adanya kekeliruan yang muncul disalah satu media yang menyebutkan bahwa BLUD RSUD Selasih Pangkalan Kerinci kekurangan ataupun kehabisan persediaan (stok) obat-obatan, sehingga obat untuk pasien BPJS tidak ada lagi. Apalagi sampai menyebutkan BLUD RSUD Selasih memiliki hutang yang belum dibayarkan kepada BPJS sebesar Rp 300 juta. Jadi, informasi ini tidak benar, karena bukan kita yang berhutang dengan BPJS, tapi BPJS lah yang punya hutang kepada kita sebesar Rp300 juta yang merupakan klaim pembayaran dari pasien BPJS untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit ini," kata Direktur BLUD RSUD Selasih Pangkalan Kerinci Dr Ahmad Krinen.
 
Kata Krinen, beberapa hari lalu, tim dari Komisi I DPRD Pelalawan melakukan kunjungan ke BLUD RSUD Selasih untuk meninjau dan mengontrol kinerja serta kendala-kendala yang dialami RSUD Selasih dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Hanya saja, sebelum menemui Management rumah sakit, tim Komisi I ini sempat meninjau sejumlah ruangan yang diterima oleh Ketua Komite Medik RSUD Selasih yakni Dr Anda Citra Utama SpPd. Sedangkan dalam peninjauan tersebut, tim Komisi I DPRD Pelalawan sempat melakukan komunikasi bersama Dr Anda Citra Utama SpPd.
 
Hanya saja, lanjut dia, penyampaian Dr Anda Citra Utama SpPd yang muncul disalah satu media online ini, tidak sesuai dengan penyampaian yang dikatakan oleh Dr Anda Citra Utama SpPd. Dimana Dr Anda Citra Utama SpPd menyebutkan adanya klaim piutang (hutang,red) pasien Homofili (kelainan pembekuan darah) di RSUD Selasih yang belum dibayarkan oleh BPJS.
 
"Tapi, informasi yang muncul malah RSUD Selasih yang punya hutang kepada BPJS dan belum dibayarkan. Apalagi disebutkan akibat hutang itu persediaan (stok) obat-obatan rumah sakit habis. Jadi, informasi ini kan keliru jadinya, sehingga perlu diluruskan. Pasalnya, ditahun 2015 lalu saja kita berhasil meraih PAD sebesar Rp 12 Mliyar. Dan Insya allah pada tahun 2016 ini, kita optimis mampu mencapai target PAD kita sebesar Rp 17 Milyar," kata dia lagi.
 
Direktur BLUD RSUD Selasih melanjutkan, Management BLUD RSUD Selasih Pangkalan Kerinci melalui Kepala Bidang (Kabid) bersama Komite Medik RSUD Selasih terus melakukan koordinasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Sehingga dengan koordinasi tersebut, dapat diketahui adanya kendala-kendala serta permasalahan yang dapat segera dicarikan solusinya.
 
"Intinya, kami terus berbenah diri untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Dan kami juga tentunya sangat berterima kasih adanya perhatian dan kunjungan dari pihak DPRD Pelalawan yang terus mengontrol kinerja dan memberikan masukan kepada kami. Sehingga pelayanan kesehatan yang maksimal dapat kita berikan kepada masyarakat," tuturnya.
 
Sementara itu sebelumnya, tim dari Komisi I DPRD Pelalawan yakni Baharudin, Evi Zulpian, Rustam Sinaga dan Faisal melakukan kunjungan ke BLUD RUSD Selasih. Sedangkan tujuan kunjungan tersebut guna mengontrol agar kinerja RSUD Selasih menjadi lebih baik lagi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
 
"Jadi, kunjungan kami ke RSUD Selasih ini untuk mengontrol agar kinerja RSUD Selasih sehingga bisa menjadi lebih baik lagi untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pasalnya, RSUD Selasih ini merupakan ikon rumah sakit kebanggaan masyarakat kabupaten Pelalawan yang telah menjadi pusat rujukan regional 4 kabupaten di Riau yakni Pelalawan, Siak, Inhu dan Kuansing. Untuk itu, maka kami perlu terus melakukan kontrol kinerja agar BLUD RSUD ini Selasih ini semakin baik kedepannya," pungkasnya. (R02/MCR)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index