Tak Cuma Harga Pangan, Kenaikan Tarif Tol Berpotensi Sebabkan Lonjakan Inflasi di Pekanbaru Tahun 2024

Tak Cuma Harga Pangan, Kenaikan Tarif Tol Berpotensi Sebabkan Lonjakan Inflasi di Pekanbaru Tahun 2024
Kepala BPS Pekanbaru, Khairunnas

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Kenaikan tarif Tol Pekanbaru-Dumai berpotensi  akan menambah kontraksi terjadinya inflasi di Kota Pekanbaru.

Hal tersebut diungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekanbaru, Khairunnas saat menjadi narasumber pada pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Pekanbaru, Selasa (19/3/2024) siang tadi.

Dalam pertemuan yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Bank Indonesia Kantor Wilayah Pekanbaru yang dihadiri lengkap unsur TPID seperti Sekda Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution, Asisten II Ingit Ahmad Hutasuhud, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Pekanbaru Panji Achmad, perwakilan Polresta Pekanbaru, Kodim 0301 Pekanbaru,Kejari Pekanbaru itu, Khairunnas mengungkapkan, grafik kenaikan inflasi di Kota Pekanbaru tahun 2022 lalu yang mencapai 7,04 persen sangat mirip dengan kondisi yang terjadi di awal tahun 2024 ini yang tergambar dari grafik pada bulan Februari dan Maret.

Khairunnas menjelaskan salah satu dari indikator yang potensial menyebabkan kenaikan inflasi adalah kenaikan tarif Tol Pekanbaru-Dumai.

Potensi inflasi ini perpotensi terjadi dikarenakan kenaikan tarif tolnya serta kenaikan biaya angkutan darat yang melalui ruas tol ini.

Khairunnas juga menyebutkan dikarenakan tahun ini bulan Ramadhan jatuh di antara bulan Maret dan April, maka peluang  inflasi juga bisa terjadi dalam dua bulan, tepatnya setelah Idul Fitri, dimana, pada momen tersebut, akan ada lonjakan terhadap arus transportasi melalui jalur udara dan penerapan Tuslah.

''Kalau  kenaikan harga tiket pesawat setiap Idul Fitri dan hari besar keagamaan itu sudah menjadi langganan tetap setiap tahunnya. Nah, untuk angkutan lainnya, kalau memang nantinya ada Tuslah, maka itu nantinya juga akan mempengaruhi terhadap besaran inflasi yang terjadi di Kota Pekanbaru,'' kata Khairunnas.

Dan ini, jelas dia, juga tentunya akan berjalan beriringan dengan kondisi kenaikan harga komoditas yang saat ini juga sedang dilakukan upaya sinergi oleh pemerintah Kota Pekanbaru dan TPID untuk mengendalikannya.

Sebelum Khairunnas menyampaikan perihal potensi inflasi di Kota Pekanbaru, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Panji Achmad juga sudah mewanti-wanti perkiraan inflasi di Kota Pekanbaru pada tahun 2024 ini berkisar 2,5 persen plus 1.

Adapun penyumbang inflasi ini dijelaskan Panji adalah fluktuasi harga komoditas pangan yang disebabkan mayoritas pangan di Kota Pekanbaru berasal dari luar daerah, khususnya Sumbar dan Jawa.

Dia mencontohkan komoditas cabai dan bawang. Panji pun menyarankan Pemerintah Kota Pekanbaru membuka akses lebih luas ke daerah lain termasuk ke Sumatera Utara untuk bisa membanjiri pasokan komoditas cabai sehingga bisa menekan potensi fluktuasi harga.(R04)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index