Soal Pangan dan Inflasi, Sejumlah Pimpinan OPD Pasaman Barat Studi Komparasi ke DKP Pekanbaru

Soal Pangan dan Inflasi, Sejumlah Pimpinan OPD Pasaman Barat Studi Komparasi ke  DKP Pekanbaru
Suasana diskusi kunjungan sejumlah OPD Pemkab Pasaman Barat ke Dinas Ketahanan Pangan Kota Pekanbaru.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta rombongan Pemkab Pasaman Barat melakukan kunjungan ke Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Pekanbaru, Senin (20/05/2024).

Kedatangan rombongan ini dalam rangka studi komparasi upaya penanggulangan inflasi daerah dan upaya posisi Pasaman Barat Sebagai daerah dengan indeks harga konsumen (IHK) yang mempengaruhi terhadap angka inflasi.

Selain itu, Pemkab Pasaman Barat juga berupaya menjajaki untuk pengembangan pasar dan peluang pemasaran di Kota Pekanbaru.

Tiga pejabat dan rombongan yang hadir tersebut masing-masing Asisten II Sekdakab Pasaman Barat Endang Pirpinta, Kadis Pangan dan Holtikultura Doddy San Ismail juga Kepala Dinas Ketahanan Pangan Eka Dian Oktavia.

Selain itu juga ikut dalam rombongan jajaran kepala bidang dan pejabat perencanaan dari dinas-dinas terkait.

Sementara dari jajaran DKP Pekanbaru dipimpin Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Ismail, juga didampingi Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan, Yarnengsih Alam, Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Disketapang Pekanbaru, Dinal Husna, juga analis ketahanan Pangan Purwati.

Pada kesempatan itu, Asisten II Sekdakab Pasaman Barat (Pasbar), kedatangan rombongan ini salah satunya berkaitan dengan upaya yang dilakukan Pemko Pekanbaru khususnya melalui Dinas Ketahanan Pangan untuk mengendalikan IHK.

''Pekanbaru ini kan sebagian besar potensi pangannya didatangkan dari luar Riau, salah satunya Sumbar. Kami ingin belajar bagaimana cara Dinas Ketahanan Pangan melakukan upaya pengendalian harga. Karena ini kaitannya dengan inflasi daerah,'' sebut Endang membuka pertemuan.

Sebagaimana diketahui, jelas Endang, Pasaman Barat bersama Dharmasraya  termasuk salah satu daerah yang masuk penilaian IHK sehingga sangat mempengaruhi laporan tentang angka inflasi daerah.

Endang juga menanyakan perihal upaya dan strategi yang dilakukan Pemko Pekanbaru untuk memastikan ketersediaan pangan di daerah dan memastikan stabilitas harga.

Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Ismail mengakui ada sejumlah upaya dan strategi yang dilakukan Pemko Pekanbaru, khususnya melalui Dinas Ketahanan Pangan maupun Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengatasi permasalahan ketersediaan dan distribusi pangan.

Ismail pada kesempatan itu menjelaskan, indeks ketahanan pangan Kota Pekanbaru memang meningkat, dari 86,59 pada tahun 2023 naik menjadi 88,91 tahun 2024, atau naik secara angka.

Namun, posisi ini masih dibawah Solok dan Bukittinggi yang merupakan dua tertinggi untuk IKP di Sumatera.

Namun,  Riau dan Sumbar ini, jelas Ismail, layaknya kakak dan adik, dan memang ada beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk pengendalian inflasi maupun pengawasan oleh satgas pangan.

Lebih jauh terkait  upaya yang dilakukan Pemko Pekanbaru untuk memastikan ketersediaan pangan dan pengendalian inflasi, dijelaskan Kabid Distribusi dan Cadangan Pangan Disketapang Pekanbaru, Dinal Husna,  memang tak bisa dilepaskan dari posisi Pekanbaru yang memang bukan daerah produksi.  

Namun, dijelaskan dinal, kewajiban untuk memastikan distribusi pangan merupakan hal yang mutlak harus dilakukan.

Salah satu upaya yang terus gencar dilakukan, dikatakan Dinal adalah pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM).

Selain GPM, Dinal juga menjelaskan, DKP Pekanbaru juga memiliki Kios Pangan Puan Berseri di Jalan Cut Nyak Dhien yang dibuka setiap hari kerja dan menjual aneka komoditas pangan yang dibutuhkan masyarakat.

''Kios Pangan ini sudah semenjak 2018 lalu berdiri awalnya berupa outlet, dan baru-baru ini di re-branding menjadi Rumah Pangan, dan memang paling banyak dikunjungi warga karena harga beras yang disediakan relatif lebih murah. Harga berasnya dijual lebih murah karena memang fungsinya bukan sekadar mengejar keuntungan, tapi bagaimana memudahkan masyarakat untuk mendapatkan beras dan komoditas lain seperti gula, minyak goreng, bahkan sayuran, cabai bawang pada momen-momen tertentu,'' jelas Dinal.

Untuk lebih memudahkan dan menjangkau masyarakat yang lokasinya cukup jauh, baru-baru ini DKP Pekanbaru menghadirkan Mobil Layanan Pak Iwan, yang baru beberapa hari lalu dilucurkan oleh Deputi Senior Bank Indonesia, Bapanas dan perwakilan Kemenko PMK juga Pj. GUbernur Riau.

Mobil Pak Iwan ini memang ditargetkan bisa menjangkau kawasan-kawasan yang jauh, termasuk 9 kelurahan yang rentan rawan pangan.

Selain itu, Dinal juga mejelaskan beberapa program DKP dalam upaya penguatan ketahanan pangan dan pengendalian inflasi di daerah, termasuk pelaksanaan rapt TPID yang juga mengundang distributor bahan pangan untuk ikut hadir.


Pada kesempatan itu, selain program penjangkauan terhadap kelompok wanita tani dalam upaya penguatan, Ismail juga menjelaskan DKP juga membuat sejumlah inovasi untuk memetakan potensi kerentanan  seperti aplikasi FSVA (Food Security and Vulnerability Atlas)  serta aplikasi yang memetakan potensi harga dalam setiap term waktu tertentu  serta prognosanya yang disebut Sinona Kepang.

Ismail juga menjelaskan perihal si Cantig yang merupakan lahan pertanian terintegrasi yang disediakan pemerintah kota Pekanbaru melalui Dinas Ketahanan Pangan  untuk mendukung upaya penguatan ketersediaan pangan sekaligus memberdayakan kelompok tani.

Sementara itu dari sisi Konsumsi dan Keamanan Pangan, Kepala Bidang Yarnengsih Alam juga menjelaskan  perihal langkah-langkah penguatan yang dilakukan, salah satunya dengan kegiatan sosialisasi program B2SA kepada masyarakat umum maupun kepada anak-anak usia dini lewat B2SA Goes to School.

DKP juga ikut terlibat dalam upaya penanggulangan stunting   beberapa upaya lainnya.

Cukup panjang diskusi yang dilakukan untuk saling memberikan informasi dan masukan. Rencananya pada  keesokan hari, kegiatan akan dilanjutkan dengan kunjungan ke Kios Pangan Puan Berseri.(*)

 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index