PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan simulasi program pemberian makan siang bergizi gratis kepada hampir 1.000 siswa SD dan SMP, Kamis (12/9/2024).
Dua sekolah ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan simulasi pemberian makan siang gratis untuk siswa tersebut, masing-masing di SD Negeri 68 dan SMP Negeri 32 Pekanbaru di Jalan Balam, Kecamatan Sukajadi Pekanbaru.
Penjabat Wali Kota Pekanbaru Risnandar Mahiwa, Sekda Kota Indra Pomi Nasution langsung memimpin pelaksanaan simulasi di dua sekolah yang masih berada di dalam satu kompleks pendidikan tersebut.
Penjabat Wali Kota Risnandar Mahiwa didampingi Sekdako Indra Pomi Nasution juga sejumlah pejabat terkait seperti Kepala Dinas Ketahahan Pangan H. Maisisco, Kadis Pendidikan Dr. Abdul Jamal, Kadis Koperasi Sarbaini juga para guru tampak langsung menyerahkan makanan yang sudah dikemas di dalam wadah oleh penyedia.
Sembari menyerahkan makanan yang terdiri dari menu nasi, ayam goreng, sayur mayur, pisang dan susu kotak, Pj. Wali Kota juga bercerita dengan para siswa dan guru tentang program pemberian makan siang gratis ini.
Dia juga mengapresiasi pelaksanaan simulasi yang dilaksanakan. ''Alhamdulillah, hari ini kita sudah laksanakan simulasi program pemberian makan siang bergizi gratis di dua titik, yakni SD dan SMP. Dari total jumlah 177.895 siswa yang ada di Kota Pekanbaru, pada hari ini kita berikan lebih kurang 1.000 orang,'' ungkap Risnandar.
Dia menjelaskan, simulasi ini dilaksanakan dalam upaya untuk melihat seperti apa dan permasalahan-permasalahan bila manan nanti program ini jadi dilaksanakan di Kota Pekanbaru.
''Dari simulasi yang dilaksanakan, termasuk sebelumnya bekerja sama dengan rekan-rekan Gojek, sebenarnya kita sudah siap untuk melaksanakan program dari Presiden Terpilih,'' lanjut dia.
Sekda Kota Pekanabaru Indra Pomi Nasution didampingi Kadis Ketahanan Pangan H. Maisisco saat meninjau pemberian makan siang bergizi gratis di SMPN 32 Jalan Balam Pekanbaru./ Sumber foto: riausky.com.
Yang ditunggu saat ini, jelas Risnandar adalah petunjuk teknis (Juknis) dari kementerian atau lembaga terkait di pemerintah pusat nantinya yang menangani terkait dengan gizi ini.
''Bagaimana-bagaimananya nanti arahannya nanti kita tinggal menyesuaikan,'' imbuh dia.
Risnandar juga menjelaskan, apa yang dilaksanakan saat ini sudah dilakukan dengan cara koordinatif. Misalnya, untuk menu, sambung dia, disarankan oleh tim ahli gizi, untuk SD berapa dan SMP berapa, termasuk juga nantinya bila dilaksanakan di PAUD dan kelompok masyarakat lainnya.
''Saya ucapkan terima kasih kepada Sekda, Dinas Pendidikan, Dinas Ketahanan Pangan dan teman-teman semua yang telah melaksanakan simulasi ini. Tinggal bagaimana lagi kita memastikan kesiapan pangan, melibatkan UMKM termasuk juga memastikan pangan-panan lokal juga bisa beredar di sini, jadi tidak dijual keluar lagi,'' papar Risnandar.
Tentang pelaksanaan simulasi sendiri, sejauh ini Risnandar mengaku pasti ada kelebihan dan kekurangannya. Namun, dari sini, nantinya pasti akan ada evaluasi terhadap apa-apa yang dilaksanakan.
Risnandar, pada kesempatan itu juga menjelaskan kalau pihaknya masih ingin simulasi ini bisa dilaksanakan kembali dalam waktu dekat.
''Pak Sekda, kita usahakan pada bulan depan kita laksanakan lagi, tapi kita laksanakan di SD-SD yang di perbatasan, sehingga kita bisa lihat bagaimana range waktu makanan ini bisa diterima oleh anak-anak kita yang sekolah di daerah perbatasan,'' imbau dia.
Terkait menu, Risnandar menjelaskan kalau apa yang diberikan dalam simulasi ini sudah cukup bagus.
''Kalau melihat menunya, kalau untuk murid SD, menu ini sudah seperti menu hotel ya, dengan harga Rp15.000 per porsi, sudah dapat nasi, ayam, sayur, juga ada susu dan pisang, sudah cukup baik, ini rezeki yang luar biasa. Bahkan anak-anak makannya juga habis,'' puji dia.(R04)
Listrik Indonesia