PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Kebakaran gedung perkantoran milik Pemko Pekanbaru bukan baru pertama sekali terjadi.
Bahkan, setiap tahun dalam dua tahun terakhir, diketahui selalu ada saja gedung perkantoran milik Pemko Pekanbaru yang terbakar.
Korsleting arus pendek listrik sejauh ini menjadi salah satu dugaan utama penyebab kebakaran gedung-gedung tersebut.
Dalam kebakaran tersebut, dua gedung mengalami kerusakan parah, sementara satu gedung masih bisa dilakukan rehab dan perbaikan sehingga kini masih bisa dimanfaatkan kembali.
Dari catatan riausky.com, tiga gedung milik Pemko Pekanbaru yang terbakar masing-masing adalah:
1. Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru
Gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru merupakan gedung utama eks kantor Wali Kota Pekanbaru.
Gedung ini terbakar pada Minggu (5/3/2023) yang menghanguskan seluruh bagian gedung kantor bersejarah itu.
Tak hanya itu, kebakaran itu juga meluluhlantakkan seluruh fasilitas layanan MPP yang pernah menjadi role model MPP se Indonesia itu.
Kabakaran tersebut juga menghentikan aktivitas pelayanan di gedung MPP lebih kurang selama 1 bulan hingga bisa kembali eksis setelah dipindahkan ke gedung pengganti eks aula kantor Wali Kota Pekanbaru.
Seluruh bangunan yang rusak parah akibat kebakaran tersebut akhirnya diruntuhkan oleh Pemko Pekanbaru di masa kepemimpinan Pj. Wali Kota Muflihun.
2. Kebakaran Gedung B3 Belah Bubung
Gedung B3 Belah Bubung ini terbakar pada Rabu (16/8/2023) lalu. Kebakaran tersebut menghanguskan ruang kerja perkantoran Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Pekanbaru.
Kebakaran yang terjadi padam malam hari tersebut berhasil cepat dipadamkan sehingga tidak sampai merambat ke lantai lainnya.
Gedung tersebut akhirnya mengalami renovasi dan baru bisa kembali dioperasikan setelah beberapa bulan berjalan.
Dalam proses perbaikan tersebut, kantor BPKAD Pekanbaru pun menumpang pada beberapa perkantoran lainnya milik Pemko Pekanbaru.
3. Gedung B9 Lipat Kajang
Gedung B9 Lipat Kajang terbakar pada Jumat (20/9/2024) siang hari tepat menjelang jadwal salat Jumat.
Kebakaran tersebut sempat menghebohkan pegawai di sekitar gedung yang melihat kepulan asap hitam dari bumbung atas bagian belakang gedung berlantai 5 itu.
Kebakaran tersebut cukup lama penanganannya, sehingga sudah menghanguskan tiga lantau gedung di bagian atas dan kerusakan di lantai II gedung.
Tak hanya gedung, kebakaran itu juga menghanguskan satu unit mobil operasional penanganan lampu penerangan jalan umum (PJU) milik Dinas Perhubungan.
Kebakaran itu belum diketahui penyebabnya.
Meski begitu, dari informasi yang riausky.com himpun dari berbagai sumbar di lingkungan Pemko pekanbaru, meski pun dibangun dengan desain modern, menggunakan lift, namun keamanan gedung-gedung yang ada patut dipertanyakan. Itu karena, pada gedung-gedung tersebut, dilengkapi juga oleh hydrant (perangkat pemadam api otomatis), namun, sejauh ini fasilitas tersebut jarang dilakukan pengecekan sehingga tidak diketahui apakah berfungsi atau tidak bila terjadi kebakaran.
Selain itu, Pemko pekanbaru juga nyaris tidak pernah melakukan simulasi terhadap penangan kebakaran pada gedung-gedung tinggi, sekaligus memastikan kesiapan prasarana penanggulagan kebakaran ketika terjadi musibah.
Tak hanya itu, meski menjadi pusat perkantoran milik Pemko Pekanbaru, tidak ada satupun armada pemadam kebakaran yang disiagakan di kompleks gedung perkantoran tersebut.
Adapun armada pemadam kebakaran milik Pemko pekanbaru standbye di beberapa perkantoran kecamatan. Untuk di sekitaran Tenayan Raya di antaranya ada di Kecamatan Kulim dan Tenayan Raya.
Hal tersebut juga yang menyebabkan dalam kebakaran di gedung B9 Lipat Kajang kemarin, api sulit dipadamkan. Karena, saat petugas pemadam datang, kondisi kebakaran sudah meluas dan menghanguskan seluruh bumbung atap gedung di lantai 5.(R04)
Listrik Indonesia