KUANSING (RIAUSKY.COM)- Tokoh masyarakat Gunung Toar, Epriadi salah satu pejuang untuk memenangkan Andi Putra-Suhardiman (ASA) Amby pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kuantan Singingi (Kuansing) 2020 lalu kini terabaikan.
Hal ini diungkapkan Epriadi pada saat kampanye dialogis terbatas sekaligus pengukuhan tim pemenangan Adam-Sutoyo (AYO) se-kecamatan Gunung Toar yang dihadiri ribuan massa yang terdiri dari Tim, Simpatisan, dan Relawan, Selasa (22/10/2024) malam di Lapangan Pasar desa Teberau Panjang.
"Bersejarah dulu saya sebentar, dulu kami mengusung paslon ASA. Namun, ketika pak Andi Putra kena musibah dan Suhardiman naik jadi Bupati kami para simpasitan merasa terabaikan," ungkapnya Epriadi dalam pidatonya.
Padahal dulu kata Epriadi, para Simpatisan yang teridiri dari Tokoh maayarakat Gunung Toar telah berkumpul bersama Suhardiman Amby jelang Pilkada 2020 lalu disalah satu Rumah Makan yang ada di Teluk Kuantan.
"Kami dulu berkumpul bersama saling rangkul dan bercerita untuk kemajuan khususnya Gunung Toar. Namun ketika beliau jadi Bupati, tak kenal lagi sama kami," ujar Epriadi.
Untuk itu, kata Epriadi sebagai bagian dari Lembaga Adat Desa (LAD) yang merupakan ninik mamak atau orang yang dituakan di kecamatan Gunung Toar, mengajak anak cucu kemenakan untuk memenangkan Paslon AYO pada Pilkada Kuansing 2024.
"Saat ini, kita butuh pemimpin yang benar-benar memperjuangkan kepentingan masyarakat kecil. Bukan untuk para pejabat dan pemangku kepentingan. Karena itu, hanya untuk kepentingan mereka pribadi," ucap Epriadi.
"Saya mewakili Ninik Mamak, mengajak seluruh anak cucu kemenakan para generasi muda untuk memilih paslon AYO. Karena Paslon AYO merupakan cerminan anak muda yang cerdas, energik dan berpengalaman," tambahnya.
Masih kata Epriadi, dirinya mengungkapkan bahwa, perjuangannya untuk memenangkan Paslon AYO di Gunung Toar ternyata mendapat hambatan.
"Yang jelas pergerakan saya untuk memenangkan Paslon AYO di Gunung Toar selalu dimata-matai. Ada juga yang sentimen ke saya," ungkap Epriadi
"Lah saya seperti ini karena ingin adanya perubahan. Jalan poros kita saja yang menuju jembatan penyeberangan tak teraspal sampai saat ini. Kalau hujan becek, kalau panas berdebu. Apanya yang mau kita lanjutkan," bebernya.
Lanjut Epriadi, harusnya para pemangku kepentingan yang ada di Gunung Toar paham akan hal tersebut. Malah kini mereka menekan-nekan masyarakat untuk memilih calonnya.
"Sekali lagi saya tegaskan kepada para maayarakat Gunung Toar, jangan lagi takut akan intervensi dan intimidasi dari oknum yang memikirkan pribadi mereka, bukan memikirkan daerah kita. Jika ingin perubahan, maka pada tanggak 27 November 2024 kita coblos dan menangkan Paslon AYO," tegasnya.
Semenatara itu, sebagai Calon Bupati, DR Adam SH MH dalam pidatonya menyampaikan bahwa, jika dirinya diberi amanah oleh masyarakat, maka akan menuntaskan pengaspalan seluruh jalan poros yang ada, sepanjang 150 KM.
"Seperti yang disampaikan oleh Tokoh masyarakat pak Epriadi tadi. Di kecamatan Gunung Toar masih ada jalan poros yang rusak dan belum teraspal. Maka jika saya diberi amanah, maka program utama saya akan menuntaskan seluruh jalan poros yang ada di kabupaten Kuansing," ujar DR Adam.
Listrik Indonesia