Tewas Dililit Lakban, di Parkiran Bandara SSK II, Ternyata Firzha Sopir Cabup Inhil Abdul Wahid

Sabtu, 21 Oktober 2017 | 10:15:55 WIB
Kondisi almarhum Firzha (Kiri) dan Abdul Wahid (kanan)

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Warga Pekanbaru sempat dihebohkan dengan penemuan mayat seorang pemuda bernama Firzha Hendratmo (22) di parkiran Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Firzha ditemukan meninggal dunia di dalam mobil toyota Innova berwarna silver dengan kondisi mengenaskan dimana lehernya dililit dengan menggunakan plastik lakban. 

Belum diketahui pasti penyebab meninggalnya pemuda malang yang sehari-harinya bekerja sebagai sopir tersebut.

Dari penelusuran akhirnya diketahui kalau Firzha adalah sopir dari anggota DPRD Riau yang juga Bakal Calon Bupati Indragiri Hilir, Abdul Wahid. 

Dia disebutkan aktif menemani Wahid dalam perjalanan aktivitas sebagai supir anggota DPRD maupun menemani untuk perjalanan melakukan sosialisasi ke daerah-daerah di Indragiri Hilir.

“Dia kerja di kantor PKB Provinsi, kebetulan dia ikut sama bang Wahid,” ujar Rahmadi Abdillah abang angkat Firzha seperti  dilaporkan Tribun Pekanbaru.

Aktifitas Abdul Wahid yang diketahui saat ini memang gencar melakukan sosialiasinya ke Inhil karena akan mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Inhil, menurut Rahmadi membuat adik angkatnya tersebut sering bolak balik Pekanbaru Tembilahan.

“kadang seringlah nyupir pulang pergi Tembilahan Pekanbaru, karena bg Wahid mau Cabup itukan,” ujar pria yang akrab disapa Dodi ini.

Sebelumnya, Sesosok pria yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) bernama Firzha Hendratno (22) ditemukan tewas di dalam mobil di area parkiran B3 Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru, Jumat (20/10/2017) sore.

Sementara dari informasi yang berkembang di lapangan, sejauh ini disebutkan kalau kematian  Firzha bukanlah karena bunuh diri. Namun, pihak kepolisian masih mendalami motif dari kejadian ini dengan memeriksa saksi dan beberapa barang bukti.(*/R04)

Sumber Berita: Tribun Pekanbaru

Terkini