Ingin Cepat-cepat Lulus Kuliah, Mahasiswi Cantik Terjerat Rayuan dan Modus Dosen Genit

Sabtu, 28 Oktober 2017 | 16:10:29 WIB
Ilustrasi

MALANG (RIAUSKY.COM) - Hidup Anjas (bukan nama sebenarnya) berubah total sejak istrinya, Sephia, meninggal dunia.

Dulu, dosen salah satu kampus di Kota Malang itu terkenal sebagai sosok killer. Mahasiswa dan mahasiswi yang bimbingan dengannya pasti selalu kena sempro.

Namun, sejak Sephia meninggal, Anjas berubah menjadi genit. Salah satu korban kegenitan pria 52 tahun itu adalah Bunga (22).

”Padahal, sebelumnya kalau membimbing itu galak banget lho. Diajak ketemu susah. Sekarang, malah menawari ketemu. Disuruh sendirian lagi. Di ruangan ya cuma berdua. Saya ya mau-mau saja, lha wong butuh,” ujar Bunga.

Anjas juga melancarkan aksinya kepada beberapa mahasiswi lainnya. Semua mahasiswi dia bimbing secara privat di ruangan tertutup.

"Mahasiswa kasihan. Sudah menunggu seharian hingga Anjas datang, eh malah diminta bimbingan besoknya lagi. Kalau mahasiswi yang parasnya cantik, sudah bisa ditebak, pasti berada di ruangan hingga berjam-jam,” imbuhnya.

Dia menambahkan, para mahasiswa hendak melancarkan protes. Menurut mereka, proses skripsi mahasiswi tergolong cepat. Tahu-tahu sudah mau sidang. Semua urusannya juga dimudahkan.

Nah, ternyata hal itu dilakukan Anjas sebagai masa pencarian pendamping meski tergolong singkat.

Setelah mendekati beberapa mahasiswinya dengan modus bimbingan skripsi, Anjas tahu bahwa Bunga sedang mencari jodoh.

"Awalnya saya memang berniat membimbing. Tapi, kok malah kepincut. Saya kebetulan juga sedang mencari istri. Usia maksimal 35 tahun,” ujar Anjas.

Di sisi lain, Bunga memang tidak mau berpacaran. Dia ingin segera menikah.

“Katanya nanti biaya kuliah S-2 saya juga ditanggung. Semua kebutuhan juga dipenuhi. Minta apa pun bakal dituruti. Saya juga mau dibelikan rumah baru lho. Ya saya ho’oh saja. Itung-itung masa depan saya sudah ada yang menjamin,” ujar Bunga. (R03/Jpnn)

Terkini