Dua Orang Meninggal Dunia Karena Harimau di Pelangiran, Benarkah Bonita Pelakunya?

Ahad, 11 Maret 2018 | 14:21:12 WIB
Dua korban dan harimau yang diduga melakukan penyerangan yang menyebabkan dua orang tewas di Pelangiran.

TEMBILAHAN (RIAUSKY.COM)- Ketegangan kembali menyelimuti aktivitas warga  Dusun Sinar Danau Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir sekitar pukul 19.00 petang. 

Serangan harimau yang menewaskan korban jiwa, Yusri Efendi, Sabtu (10/3/2018) petang lalu kembali membuka duka aksi penyerangan yang menewaskan Jumiati, karyawan PT Tabung Haji Indo Plantation (THIP)di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Rabu (3/1/2018) sekira pukul 10.00 WIB lalu.

Meski sejumlah aparat kepolisian dan  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) wilayah Riau masih melakukan pengawasan, namun, kekhawatiran warga atas serangan tak terduga harimau yang sebulan terakhir diberi nama Bonita itu masih menyisakan banyak kekhawatiran warga.

Mereka khawatir dan takut ke luar rumah, apalagi pergi berkebun, karena khawatir akan berpapasan atau diserang harimau tersebut. 

''Ya, mana berani kita berkebun sekarang Pak, ini saja udah ngeri mendengar cerita orang, sudah dua orang kan Pak? makn takut kita,'' ungkap Hasan salah seorang warga setempat.  

Sejauh ini, memang belum bisa dipastikan harimau mana yang melakukan aksi serangan mematikan terhadap Juniati maupun Yusri. Namun, aktivitas Bonita, salah satu harimau yang sudah beberapa kali berpapasan dan tertangkap kamera petugas  menjadi objek pengawasan penting bagi petugas BBKSDA Provinsi Riau.

Harimau tersebut sering  menampakan diri saat Tim Gabungan dari Polsek Pelangiran dan BKSDA Provinsi Riau, turun ke Hutan Green Belt di Seberang Blok 68 Kebun Tembusu, Desa Tanjung Simpang Kecamatan Pelangiran Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil).

Bahkan harimau tersebut tidak segan melakukan interaksi dengan manusia dengan mendekati kendaraan petugas maupun mengelilingi petugas yang sedang memantau keberadaannya.

Petugas BBKSDA memang mempunyai tugas khusus untuk menjauhkan harimau tersebut dari zona konflik di areal perkebunan dan pemukiman masyarakat dan mengembalikannya ke area konservasi yang lebih aman. 

Namun, diduga kuat kawasan yang selalu menjadi perlintasan tersebut merupakan tempat tinggal dari harimau tersebut.


Jumiati Tewas Dikoyak-koyak

Nasib tragis menimpa seorang wanita yang merupakan karyawan di PT THIP, Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran, Inhil, Riau, ia tewas dengan kondisi mengenaskan setelah diterkam harimau.

Saat ditemukan, kondisi korban sungguh sangat memprihatinkan, tak hanya luka cakaran, kaki korban khususnya di bagian lutut juga dimangsa si kucing besar itu.

Kabarnya, saat kejadian, wanita bernama Jumiati itu bersama dengan dua orang rekannya yang bekerja di perusahaan yang sama.

Korban bernama Jumiati, karyawan PT THIP. Korban ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan.

Saat kejadian, korban bersama dua orang teman wanitanya hendak pulang ke rumah. Namun dalam perjalanan, mereka diserang harimau.

Sebelum ditemukan meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban Jumiati (33) ternyata sempat mencoba menyelamatkan diri dari harimau yang menyerangnya saat sedang berkerja di KCB 76 Blok 10 Afdeling IV Eboni State PT. THIP Desa Tanjung Simpang, Kecamatan Pelangiran Kabupaten Inhil, Rabu (3/1/2018) sekira pukul 10.00 WIB.

Setelah bergumul selama 15 menit, binatang buas tersebut akhirnya berhasil mencengkeram bagian belakang leher korban dan selanjutnya memakan paha korban, hingga akhirnya korban meninggal dunia di TKP.

Pasca kejadian tersebut, BBKSDA Riau akhirnya memutuskan melakukan translokasi dengan memindahkan tempat tinggal harimau tersebut ke zona yang lebih aman. 

Namun, sejauh ini, upaya penangkapan terhadap harimau yang sering ditemukan berpapasan dengan petugas tersebut belum berhasil dilakukan.(*)


 

Terkini