BOGOR, RIAUAIR.COM- Pegawai Balai Diklat BNN Lido, Indria Prameswari, tewas dibunuh suaminya sendiri, Muhammad Akbar, pada tanggal 1 September di Perumahan River Valley, Bogor, Jawa Barat.
Jenazah Indria ditemukan anak perempuannya yang berusia 3 tahun, yang langsung melapor ke petugas keamanan kompleks.
Saat ini kedua anak Indria sudah dibawa keluarga besar wanita tersebut ke Ciamis, Jawa Barat.
"Kedua anak Indria ada di Cisaga, Ciamis sejak hari Jumat (1/9/2017) malam, untuk prosesi pemakaman dan tahlil," ujar salah seorang anggota keluarga Indria yang enggan disebutkan namanya kepada kumparan, Senin (4/9/2017).
Dia mengatakan, Indria sudah dimakamkan pada Sabtu (2/9/2017) pagi di kediaman keluarga besarnya di Ciamis. "Sudah dimakamkan pada Sabtu pagi di Ciamis," kata dia.
Pemakaman itu dilakukan setelah proses autopsi di RS Kramat Jati selesai. "Saya tidak ikut antar jenazah ke Ciamis, hanya hanya kawal sampai proses autopsi di RS Kramat Jati," ujarnya.
Indria dibunuh suaminya sendiri, Muhammad Akbar alias Abdul Malik Aziz pada 1 September. Namun butuh beberapa hari bagi polisi untuk membekuk pria yang mengaku bekerja sebagai kontraktor tersebut, karena sempat kabur ke wilayah Batam, Kepulauan Riau.
Akbar ditangkap oleh tim gabungan dari BNN dan kepolisian pada 3 September sekitar pukul 23.00 WIB.
Dari penangkapan tersebut, terungkap bahwa pria ini memiliki 2 nama palsu, dibuktikan dengan ditemukannya 2 kartu identitas dengan nama yang berbeda oleh polisi. Hingga saat ini motif pelaku menghabisi nyawa Indria masih menjadi misteri.
Listrik Indonesia
