PEKANBARU (RIAUSKY.COM)- Pemerintah Kota Pekanbaru akhirnya menyerah pada situasi keuangannya yang morat marit.
Dampaknya, seluruh kegiatan pembangunan yang berkaitan dengan pekerjaan fisik terpaksa dihentikan dan baru bisa dilaksanakan pada tahun 2018 yang akan datang.
Itu pun dengan syarat, dimana pemerintah akan menentukan kembali skala prioritas dari kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kondisi tersebut disampaikan Wali Kota Pekanbaru, Dr.Firdaus ST, MT kepada wartawan, Kamis (14/7/2017) siang tadi.
Dijelaskan Walikota Pekanbaru yang juga akan mendaftar sebagai bakal calon gubernur Riau itu, saat ini kondisi keuangan Pemerintah Kota Pekanbaru jauh dari asumsi APBD 2017 yang sudah ditetapkan sebesar Rp2,5 triliun.
Asumsi penerimaan pemerintah kota diperkirakan hanya berkisar Rp1 triliun.
Kondisi inilah, yang menurut Firdaus menyebabkan Pemko Pekanbaru terpaksa memangkas bahkan sampai menghentikan rencana pelaksanaan kegiatan fisik yang sudahmasuk dalam rencana kegiatan pada tahun 2017 ini.
Pemko, kata Firdaus, hanya akan fokus pada pelaksanaan kegiatan yang sifatnya pelayanan diantaranya adalah penerangan jalan umum (PJU), sampah dan transportasi umum.
''Ya, jadi fokusnya pada penerangan jalan, pengangkutan sampah, dan Sarana angkutan umum massal (SAUM). Jadi fokusnya ke sana saja,'' kata Firdaus.
''Adapun untuk kegiatan lainnya, seperti pembangunan gedung sekolah, pagar, jalan yang masih bisa ditunda, akan ditunda pelaksanaannya sampai tahun depan,'' imbuh dia.
Firdaus juga menyebutkan, rendahnya kemampuan pemerintah kota untuk melaksanakan kegiatan pembangunan sesuai dengan perencanaan anggaran bukan semata dikarenakan rendahnya kemampuan satker dan OPD dalam meningkatkan penerimaan daerah saja, namun juga realisasi penerimaan dari bagi hasil yang juga merosot tajam.
''Kadi ini benar-benar penghematan,'' kata Firdaus.(R05)
Listrik Indonesia
