Pak Bupati dan Gubernur, Tengok lah Jalan di Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu Ini, Dah Macam Kubangan Babi

Pak Bupati dan Gubernur, Tengok lah Jalan di Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu Ini, Dah Macam Kubangan Babi
Kondisi jalan yang sangat parah

KAMPAR KIRI (RIAUSKY.COM) - Ruas Jalan Provinsi Lipat Kain-Lubuk Agung dan Lubuk Agung-Batas Sumbar semakin rusak parah dan sudah sangat tidak layak pakai. 

Akibatnya, ekonomi masyarakat semakin anjlok karena banyak buah sawit masyarakat membusuk karena tidak ada toke yang berani membeli buah sawit warga karena jalan menuju keluar kampung sangat parah.

Salah seorang tokoh pemuda Kampar Kiri Hulu asal Desa Lubuk Bigau, Arika Harmon mengungkapkan, sebagian petani kelapa sawit memilih tidak memanen buah sawitnya karena transportasi masih sulit akibat jalan yang semakin rusak parah. 

“Kalau Jalan Lipat Kain-Lubuk Agung dan Lubuk Agung-Batas Sumbar ini yang bagus hanya di Muara Selaya, selebihnya rusak parah sampai Sumbar sana,” beber Arika seperti dimuat Suarakampar.com.

Ia mengharapkan Pemprov Riau benar-benar melakukan perbaikan menyeluruh dan benar-benar serius sebab beberapa pekan lalu Gubernur Riau H Arsyadjualindi Rachman bersama anggota DPRD Riau asal daerah pemilihan Kabupaten Kampar H Masnur dan Ketua DPRD Kampar Ahmad Fikri pernah meninjau ruas jalan ini namun hingga saat ini perbaikan tidaklah sepenuhnya dilakukan karena di banyak titik, jalan ini masih dalam keadaan rusak berat. 

Ia menyebutkan, beberapa kepala desa dan tokoh masyarakat di-18 desa di dua kecamatan yakni Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu saat ini sedang merancang proposal permohonan perbaikan jalan poros 18 desa.

Delapan belas desa di Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu ini yakni Desa Tanjung Harapan, Tanjung Mas, Sungai Raja, Sungai Rambai, Sungai Harapan, IV Koto Setingkai, Sungai Sarik, Muara Selaya, Danau Sentul, Ludai, Dua Sepakat, Deras Tajak, Tanjung Karang, Batu Sasak, Lubuk Bigau, Kebun Tinggi, Pangkalan Kapas dan Tanjung Permai.

Dalam proposal ini disebutkan bahwa saat ini masyarakat di-18 desa sangat kesulitan mengangkut sembako dan segala jenis kebutuhan sehari-hari. Masyarakat juga minta kepastian perbaikan ruas jalan tersebut demi taraf hidup yang lebih baik bagi masyarakat 18 desa.

Adapun poin-poin permohonan masyarakat 18 desa adalah pertama bantuan tanggap darurat dalam waktu yang secepat-cepatnya untuk perbaikan ruas Jalan Lipat Kain - Lubuk Agung dan Lubuk Agung - Batas Sumbar.

Kedua, pernyataan tertulis tentang waktu pelaksanaan pengaspalan ruas jalan Lipat Kain-Lubuk Agung dan Lubuk Agung-Batas Sumbar.

Ketiga, karena jalan tersebut menjadi tumpuan kehidupan masyarakat 18 desa maka jika permohonan satu dan dua tidak bisa dipenuhi, kami meminta surat pernyataan tertulis atau sejenisnya bahwa Pemprov Riau tidak mempunyai kesanggupan untuk memelihara jalan tersebut.

Di tempat terpisah, Kepala Desa Tanjung Mas Buhoris kepada wartawan, Senin (8/1/2018) menyampaikan, saat ini mobil tidak bisa lewat. “Kalau mobil kecil sudah sampai atap kedalaman lubangnya. 

Sembako masih ada tapi diperkirakan hanya bertahan seminggu. Kalau membawa sembako harus melewati jalan yang memutar, itu jauhnya empat kali lipat, makanya harga sembako empat kali lipat,” ucap Buhoris.

Anggota DPRD Riau Ilyas HU yang berada di kantor Bupati Kampar, Selasa (9/1/2018) ketika diminta komentarnya mengenai kondisi jalan di Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu meminta Pemprov Riau mengambil langkah cepat karena kewenangan jalan ini berada di Pemprov Riau. 

“Pemprov harus cepat mengambil inisiatif. Kami juga akan menyuarakan langsung kepada Gubri,” beber politisi Partai Nasdem yang akrab disapa Haji Ujang itu. (*)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index