Tunggu Proposal Chevron, Pertamina Incar 100 Persen Pengelolaan Blok Rokan

Tunggu Proposal Chevron, Pertamina Incar 100 Persen Pengelolaan Blok Rokan
Ilustrasi. Sumber Grafis: CBNC

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- PT Pertamina (Persero) mengincar pengelolaan secara penuh atas Blok Rokan di Riau yang saat ini dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia.

Hal itu disampaikan Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam ketika ditemui di kantor Kementerian ESDM, Rabu (11/7/2018). "Kami sudah berikan proposal, TnC (Terms and Condition) juga sudah, kalau kami memang mengusulkan blok itu 100% sebagai operator, memungkinkan dari Permen," ujar Syamsu.

Dia mengatakan Pertamina sendiri telah mengajukan proposal berminat atas Blok Rokan kepada Kementerian ESDM. Blok tersebut diketahui akan habis masa kontrak (terminasi) pada 2021 mendatang.

Syamsu melanjutkan, untuk bagi hasil atas skema gross split Pertamina memilih untuk mengikuti aturan yang ada.

Sebagai informasi, Blok Rokan merupakan blok migas dengan produksi minyak tertinggi di Indonesia. Selain operator eksisting dan Pertamina, Kementerian ESDM sempat mengatakan ada banyak perusahaan yang berminat mengelola blok itu.

Pada kuartal I tahun ini, blok Rokan menghasilkan minyak sekitar 210.280 barel per hari (bph) atau terbanyak dibanding blok-blok lain. Sementara untuk produksi gas, Blok Rokan memproduksi sekitar 24,26 MMSCFD.
 
Mengacu pada Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 23 tahun 2018, peluang Pertamina memang lebih tipis untuk bisa mengelola Blok Rokan. Sebab, dalam beleid itu kontraktor eksisting lebih diprioritaskan dalam kelanjutan nasib di blok terminasi.

Terkait usulan Pertamina itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membenarkan telah menerima permohonan resmi dari PT Pertamina (Persero) terkait pengelolaan kontrak Blok Rokan yang terminasi pada 2021 mendatang. 

Namun hingga saat ini, pemerintah justru belum juga menerima permohonan perpanjangan kontrak dari operator Blok Rokan yaitu Chevron Pacific Indonesia.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto menyebut Chevron memang belum memasukkan proposal perpanjangan Blok Rokan. Makanya pemerintah meminta Chevron untuk segera mengajukan perpanjangan kontrak.

Apalagi Chevron sudah lebih dahulu melakukan presentasi dan membahas proposal perpanjangan kontrak Blok Rokan kepada pemerintah. "Chevron itu presentase hasil pembahasan sudah. Proposal resmi kami minta dalam minggu ini lah," kata Djoko pada Rabu (4/7).

Djoko pun yakin Chevron bisa menyerahkan proposal perpanjangan. Menurutnya, proposal resmi Chevron untuk perpanjangan Blok Rokan hanyalah masalah administrasi saja.

Jika Chevron nantinya telah mengajukan perpanjangan kontrak, maka Chevron akan bersaing dengan Pertamina karena perusahaan pelat merah tersebut juga berminat untuk mengelola blok dengan produksi terbesar di Indonesia tersebut. Saat ini, produksi Blok Rokan mencapai sekitar 200.000 bopd.

Rencananya, pemerintah akan memutuskan pengelolaan Blok Rokan pada akhir Juli 2018 ini. Djoko menyebut pemerintah akan memilih penawaran terbaik untuk pengelolaan Blok Rokan.

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index