Lima Hari Terjebak dalam Kubangan

BBKSDA Riau Berhasil Keluarkan Tapir Dewasa di Cipang Kanan

BBKSDA Riau Berhasil Keluarkan Tapir Dewasa di Cipang Kanan

CIPANG KANAN (RIAUSKY.COM)- Seekor tapir dewasa dilaporkan terjebak di lubng galian sedalam 2,5 meter di Desa Cipang Kanan, Rokan Hulu. 

Informasi yang beredar, tapir malang tersebut sudah terjebak di kubangan bekas galian tersebut selama lima hari. 

"Alhamdulillah tapir tersebut sudah berhasil dievakuasi setelah terjebak selama lima hari," kata Kepala BBKSDA Riau Suharyono di Pekanbaru, Senin.

Ia mengatakan evakuasi tapir (Tapirus indicus) oleh Tim BBKSDA Riau dengan melibatkan masyarakat setempat tersebut memakan waktu cukup lama.

Hal itu, katanya, karena satwa belang hitam dan putih tersebut dalam kondisi stres akibat berada dalam kubangan dalam waktu yang lama.

Meski telah berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan, ia mengatakan tapir dalam kondisi sehat karena warga sekitar terus memberikan tanaman yang menjadi makanan satwa berbadan tambun itu.

Ia menjelaskan informasi keberadaan tapir yang dalam bahasa warga setempat disebut "Cipan" itu pertama kali sampaikan perangkat desa pada Sabtu (28/7/2018) lalu.

Dari informasi itu, BBKSDA Riau langsung mengerahkan personel dari Bidang Wilayah III Rokan Hulu untuk menuju lokasi yang cukup sulit dijangkau karena berada di areal perbukitan.

"Laporan teman-teman kita di lapangan, tapir terjebak dalam lubang yang sedianya untuk sumur sanitasi," ujarnya.

Setiba di lokasi, Tim BBKSDA Riau langsung berkoordinasi dengan aparat Pemerintah Desa Cipang Kanan. Mereka kemudian sepakat untuk mengeluarkan "Cipan" dari lubang dengan menggali bagian pinggirnya, sehingga dengan kemiringan tertentu "Cipan" dapat berjalan naik ke luar dari galian.

Upaya yang berlangsung sedari pagi itu, akhirnya membuahkan hasil setelah pukul 21.00 WIB. "Cipan" keluar dengan sendirinya tanpa merasa terganggu karena masyarakat telah terlebih dahulu diminta untuk  mengosongkan area tersebut.

Haryono menuturkan bahwa Dusun Cipang Kanan merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dan dibatasi pegunungan Bukit Barisan.

Desa itu dahulu hanya dapat dijangkau melalui angkutan sungai dari Ujung Batu dengan waktu tempuh satu hari. Namun, saat ini dapat dijangkau dengan jalan darat walaupun sulit.

"Untuk menuju desa tersebut dari Pekanbaru, dibutuhkan waktu hingga tujuh jam lamanya," ujarnya.

Secara umum, pengetahuan warga desa terhadap satwa "Cipan" minim. Di desa tersebut, satwa itu salah satu hewan yang dihormati selain harimau.

Warga desa secara umum takut terhadap "Cipan" karena cerita turun temurun yang mengatakan bahwa satwa itu sebagai hantu. Hal itu menyebabkan satwa tersebut di lubang dalam waktu lama, sebelum kemudian berhasi dikeluarkan Tim BBKSDA Riau bersama mereka.(R03/ant)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index