SELAMAT...Pertamina Menangkan Kontrak Blok Rokan dari 2021 sampai 2041

SELAMAT...Pertamina Menangkan Kontrak Blok Rokan dari 2021 sampai 2041
Ilustrasi

RIAUSKY.COM - Resmi sudah, Pemerintah akhirnya menunjuk PT Pertamina (Persero), sebagai pemenang Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan. Dengan hasil itu, Pertamina kelola Blok Rokan setelah kontrak Chevron Pacific Indonesia habis pada 2021.

‎Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, setelah mengevaluasi terhadap dua proposal yang diajukan Pertamina dan Chevron, pemerintah menetapkan Pertamina sebagai operator Rokan dari 2021 sampai 2041.

"Tim 22 WK setelah melihat proposal yang dimasukan sore ini jam 5 sore, maka pemerintah lewat Menteri ESDM menetapkan pengelola Blok Rokan mulai 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (31/7/2018) seperti dikutip dari Liputan6.com.

Arcandra menuturkan, setelah diserahkan ke Pertamina mulai 2021, perusahaan tersebut akan berbagi hak partisipasi (Participating Interest/PI) ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan porsi 10 persen. ‎"Untuk ke depannya selain diserahkan Pertamina,10 persennya diserahkan hak partisipasi BUMD yang ditunjuk‎," tutur Arcandra.

‎Siapapun pengelola Blok Rokan atau blok terminasi harus bisa memberikan bagian lebih ke negara. Dengan ditetapkan Pertamina sebagai pengelola Blok Rokan maka ada term and condition (TNC) atau syarat dan kondisi yang disepakati tinggal ditetapkan dalam dokumen yang akan ditandatangani pemerintah dalam waktu dekat.

Blok Rokan merupakan ‎produsen minyak terbesar di Indonesia dengan cadangan 500 juta sampai 1,5 miliar barel setara minyak.

Berdasarkan catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) produksi minyak siap jual Rokan semala semester I 2018 sebesar 771 ribu barel per hari, porsi produksi Rokan mencapai mencapai 207.148 barel 

"Alhamdulillah, selamat kepada Pertamina yang telah diberi amanat ke pemerintah untuk mengelola Blok Rokan dari 2021 sampai 2041," ujar dia.

Sebelumnya, Pengamat Energi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talattov, menyatakan pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina akan membuat perusahaan pelat merah tersebut menjadi produsen migas terbesar di Indonesia.

Pasalnya, Blok Rokan merupakan aset yang sangat strategis. Blok Rokan mampu menghasilkan produksi minyak sekitar 122 ribu barel per hari (bph) atau menyumbang sekitar 50 persen total produksi Chevron yang saat ini mengelola blok tersebut.

"Blok Rokan juga terdiri dari 76 lapangan migas aktif dan paling utama adalah Lapangan Duri dengan produksi 54 ribu bph. Dia juga berkontribusi terhadap 44 persen produksi Blok Rokan,” ujar dia di Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.

Abra mengungkapkan, dari sisi produksi migas, saat ini Pertamina masih berada di posisi ke-3. Bahkan, produksinya kalah jauh dengan Chevron yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS).

Namun, jika blok itu berhasil dikuasai, ‎Pertamina akan menjadi produsen migas terbesar di negeri sendiri, dengan pangsa sekitar 70 persen terhadap produksi nasional.

"Saat ini Pertamina berada di posisi ketiga dalam hal produksi migas nasional, yaitu rata-rata sebesar 76 ribu bph, jauh di bawah Chevron 212 ribu bph,” kata dia.

Abra menuturkan, sebenarnya ‎tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak menyerahkan Blok Rokanke tangan Pertamina.

Selain itu, dengan memberikan hak kelolanya kepada Pertamina, maka akan mempercepat terwujudnya pengelolaan energi yang lebih berdaulat. "Blok Rokan ini sangat strategis, kita harus perjuangkan agar bisa kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi,” ujar dia. (R02)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index