Gara-gara Bau Busuk Limbah PKS PT BSS, Siswa SD Rohil Muntah-muntah dan Pingsan

Gara-gara Bau Busuk Limbah PKS PT BSS, Siswa SD Rohil Muntah-muntah dan Pingsan

BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Pada Senin 10 September 2018 sekira pukul 7.30 wib yang lalu, warga Kepenghuluan Bangko Sempurna Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rohil - Riau dihebohkan dengan bau busuk yang sangat menyengat hidung. 

Akibat dari terhirupnya bau busuk tersebut membuat siswa SD N 017 Bangko Sempurna yang duduk Kelas V atas nama Teresiah pingsan.

Kuat dugaan bahwa bau busuk yang membuat warga resah berasal dari Pabrik Kelapa Sawit PT BSS yang berlokasi di Desa Balam Sempurna Kecamatan Balai Jaya Kabupaten Rohil, Riau dengan membuang limbah ke media lingkungan.

Mendapat informasi dari masyarat bahwa ada siswa yang pingsan menghirup bau busuk yang diduga berasal dari PT BSS. Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten  Rohil yang diwakili oleh Nurhidayat SH dan Carlos Roshan ST turun kelokasi mengecek kebenarannya Pada Kamis 13 September 2018.

Namun, saat tim DLH turun kelokasi, bau busuk yang diduga berasal dari PT BSS tidak ada tercium. Diduga saat tim DLH yang turun kelokasi pihak perusahan sudah mengetahuinya, sehingga perusahaan tidak membuang limbah.

Amriadi Spd salah satu guru SD N 017 Bangko Sempurna mengatakan bahwa pada Senin 10 September 2018 bau busuk sangat menyengatkan hidung semenjak pukul 06.30 wib sehingga pukul 11.30 wib yang membuat kita susah untuk bernafas.

"Pada pagi itu, siswa mulai berdatangan ke sekolah. Namun, bau busuk yang diduga berasal dari PKS BSS tersebut membuat sesak nafas kami dan siswa. Karena tidak tahan menghirup bau busuk, membuat siswa kami mutah mutah dan pingsan. Salah satu siswa kami yang pingsan bernama Teresiah dari kelas V," cerita Amriadi.

"Sebelumnya, kami sudah melaporkan hal tersebut kepihak pemerintah setempat malalui sekdes Bangko Sempurna. Hingga sekarang tidak ada hasil atas laporan kami. Kami tidak banyak memintak kepada perusahan cuma memintak limbah yang menimbulkan bau di seterilkan. Supaya anak didik kami bisa belajar dengan baik dan kesehatan anak kami tidak tergangu," harapnya.

Salah satu perwakilan masyarakat atas nama Tasman dengan wajah kesal mengatakan sebelum PT PKS BSS berdiri di wilayah kami tidak pernah mencium bau busuk yang membuat kami sesak nafas dan membuat anak kami pusing. Tapi semenjak pabrik sawit ini beroperasi, kesehatan kami sebagai warga tergangu terutama nafas kami karena bau.

Dilanjutnya, dahulu sebelum pabrik berdiri. Kami bisa mengunakan air yang berada dalam parit untuk mandi,mencuci dan sebagainya. Namun, setelah pabrik ini berjalan, kami tidak bisa lagi mengunakan air parit yang biasanya kami gunakan. 

"Pernah dahulu, saya ke kebun bersama istri saya. Ketika itu, istri saya mau menyirami kebun cabe dengan air yang berada di parit. Saat itu istri saya tidak mengunakan gayung tapi langsung mengunakan tangannya untuk mengambil air yang ada dalam parit. Alhasil, tangan istri saya melepuh alias gosong dan tangan gatal-gatal," ungkapnya.

Sementara itu Muhammad Yulianus dari perusahaan PT PKS BSS, mengakui bahwa perusahan BSS membuang limbah. Saya tidak memungkiri bahwa perusahaan membuang limbah, tapi kita tidak tahu apakah limbah yang kami buang melebihi batas mutu. Seperti yang di tuduhkan kepada perusahan. Biarkan tim ahli yang mengkaji nya nantik," ucapnya. (R15)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index