NGERI...Maling Motor 'Remuk' Dikeroyok Warga, Mati dengan Kondisi Luka-luka dan Patah Kaki...

NGERI...Maling Motor 'Remuk' Dikeroyok Warga, Mati dengan Kondisi Luka-luka dan Patah Kaki...
ilustrasi pelaku curanmor babak belur ditangkap warga.

LUBUKPAKAM (RIAUSKY.COM)- Fajar Ibnu alias Kinoi (29) terduga pelaku pencurian sepeda motor akhirnya tewas dengan sangat mengenaskan. 

Tubuhnya penuh luka dan memar. Sementara sebelah kakinya dilaporkan patah setelah menjadi korban amuk massa warga yang marah setelah mendapatinya hendak membawa lari motor  Joko Prayetno, Dusun III, Desa Pematang Tatal, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai, Senin (8/10/2018), sekira pukul 21.30 Wib lalu.

Kinoi sempat mendapat perawatan selama 2 hari di RS Grand Medistra Lubuk Pakam, sebelum akhirnya pada Rabu (10/10/2018) sekira pukul 21.35 Wib dilaporkan meninggal dunia karena luka parah yang dialaminya.

Informasi yang diperoleh, Kamis (10/10/2018), kematian Fajar Ibnu diduga akibat pukulan bertubi-tubi yang diterimanya ketika diamuk massa setelah dia kepergok akan mencuri satu unit sepeda motor, di kediaman salah seorang warga bernama  Joko di Dusun III, Desa Pematang Tatal, Kecamatan Perbaungan, Serdang Bedagai, Senin (8/10/2018), 

Ceritanya, Senin malam itu, Joko Prayetno bersama dua anaknya, Hengki Herisandi dan Nani Ripita, sedang istirahat di dalam rumah. 

Karena Joko biasanya baru akan mengecek pintu dan jendela sekira pukul 24.00 Wib, mereka pun masih menonton televisi di ruang tamu. 

Namun, saat sedang asyik menonton TV, Joko mendengar ada suara sepeda motor berhenti di depan rumah. 

“Awalnya, korban mengira hanya tetangga yang baru kembali dari kerjanya. Namun, beberapa saat kemudian, korban tersentak karena mendengar suara cagak sepeda motor bergeser,” beber Kapolres Sergai, AKBP Juliarman Eka Putra Pasaribu, melalui Kasubbag Humas, AKP Nellyta Isma, Kamis (11/10/2018) sore.

Mendengar itu, Joko langsung tersentak mengingat sepeda motornya diparkir di teras depan rumah. Dia pun langsung menghambur menuju teras rumah diikuti anaknya Hengki. 

“Saat itu korban melihat sepeda motornya sedang diengkol seorang laki-laki,” lanjut Nelly. 

Saat bersamaan, temannya terlihat menunggu sambil akan bersiap tancap gas.

Melihat Joko keluar dari dalam rumah, pria itu langsung kabur. Sementara itu, Kinoi masih berusaha menghidupkan mesin motor dengan mengengkolnya beberapa kali, namun tetap tak berhasil. 

Takut tertangkap oleh Joko dan anaknya, Kinoi pun langsung menjatuhkan sepeda motor tersebut lalu berlari ke semak-semak di sekitar kediaman Joko.

Saat itu juga Joko pun berteriak, “Maling…maling…! Tolong…!” Mendengar teriakan Joko, warga setempat spontan berhamburan keluar dan sempat mengejar Kinoi, yang berhasil bersembunyi di kegelapan malam. Suasana di rumah duka.

Beberapa saat setelah melakukan pencarian, Kepala Desa Pematang Tatal melaporkan peristiwa itu kepada pihak Polsek Perbaungan. 

“Tak lama kemudian, Kades Pematang Tatal kembali menginformasikan kabar bahwa terduga pelaku telah ditangkap massa,” lanjut Nelly. 

Polisi yang sudah dalam perjalanan segera ngebut ke lokasi. Tiba di sana, Kinoi sudah dibawa ke kantor Desa Pematang Tatal. 

“Ketika personel tiba di kantor desa, tersangka sudah dalam kondisi lemas dengan wajah bengkak serta mulut dalam keadaan pecah diduga sementara karena dipukul massa pada saat tertangkap,” jelas Nelly lebih lanjut.

Petugas yang tiba sempat meminta keterangan Joko dan saksi-saksi serta Kepala Desa Pematang Tatal terkait kondisi tersangka. 

Namun, melihat kondisi Kinoi yang akhirnya pingsan dan tidak dapat di ajak komunikasi lagi, petugas membawanya ke Puskesmas Perbaungan, serta mengamankan barang bukti berupa 1 unit sepeda motor merk Honda Supra X ke Mapolsek Perbaungan. 

“Sekira pukul 00.30 Wib, tersangka tiba di Puskesmas Perbaungan dan langsung mendapat perawatan oleh perawat jaga. Pada pukul 1.30 Wib, korban membuat laporan resmi ke Polsek Perbaungan,” imbuh Nelly. 

Sementara itu, kondisi Kinoi yang belum sadarkan diri akhirnya membuat pihak Puskesmas merujuknya ke Rumah Sakit Umum Grand Medistra Lubukpakam, Rabu (10/10/2018) sekira pukul 07.10 Wib. 

“Menurut keterangan dokter di RS Grand Medistra yang menangani, terduga tersangka meninggal dunia akibat pukulan benda tumpul pada sekitar kepala, bagian badan. Terduga juga mengalami patah kaki sebelah kanan,” ungkapnya.

Sekira pukul 21.35 Wib, Fajar Ibnu alias Kinoi akhirnya dinyatakan meninggal dunia “Saat ini, jenazah sudah dibawa pihak keluarga ke orangtuanya di Dusun II, Desa Cinta Air, Kecamatan Perbaungan untuk dimakamkan secara layak,” pungkasnya.(R05)

Listrik Indonesia

#curanmor

Index

Berita Lainnya

Index