Citylink dan Lion Kesulitan Landing

Jarak pandang di SSK II Hanya 500 Meter

Jarak pandang di SSK II Hanya 500 Meter
suasana bandara SSK II di tengah kabut asap. Tampak Pesawat City link saat mendarat.

PEKANBARU (RIAUSKY)- Asap tebal kembali menyelimuti wilayah udara Pekanbaru pagi tadi. Dua perusahaan penerbangan dilaporkan mengalami kesulitan mendarat di Bandara SSK II dikarenakan veasibility  penerbangan yang berada di bawah batas kelayakan.

Jarak pandang yang hanya berkisar 500-an meter membuat dua pilot penerbangan, yakni Citylink dan Lion Air harus berputar selama beberapa saat di wilayah udara Pekanbaru sebelum memastikan bisa mendarat.

Dewi, salah seorang penumpang Lion Air yang ditemui di SSK II mengaku memang terjadi keterlambatan pendaratan. Di udara, jarak pandang tidak memadai. ''Kita saja melihat kebawah sulit. Awan tebal dan asap menutup jalur penerbangan ke SSK II. Jadi pesawatnya mutar-mutar di udara saja sekitar 20-an menit,'' ungkap dia setibanya di SSK II.

Lion Air  dengan nomor penerbangan JT388 Tujuan Jakarta-Pekanbaru dilaporkan seharusnya sudah mendarat di SSK II Pekanbaru pada pukul 07.20 WIB. Namun hingga pukul 07.45 WIB pesawat baru bisa mendarat. Meski tak terjadi peristiwa apapun, namun, sejumlah penumpang mengaku sedikit was-was karena pesawat tak bisa turun ke landasan.

Ternyata, gangguan penerbangan juga dialami oleh pesawat-pesawat yang terbang lebih pagi. Seperti City Link yang harusnya sudah mendarat di Bandara SSK II sekitar pukul 06.55. Penerbangan dengan kode QG936 tujuan Jakarta-Pekanbaru initerlambat turun selama beberapa saat.

OIC Bandara SSK II Pekanbaru Hasnan dikonfirmasi terpisah membenarkan kondisi tersebut. "Pagi tadi jarak pandang penerbangan sedikit terganggu karena tertutup kabut asap. Ada dua penerbangan dengan tujuan Jakarta-Pekanbaru tak bisa mendarat sesuai jadwal kedatangan. Meski begitu, tak sampai harus mengalihkan pendaratan ke bandara lain. Hanya beberapa menit saja, setelah memungkinkan pesawat sudah bisa mendarat kembali ke SSK II,'' sebutnya.

Hasnan juga menjelaskan, pagi tadi, memang jarak pandang hanya berkisar 500 meter. Karena dinilai tidak memenuhi ambang batas minimal jarak pandang penerbangan. Berbeda situasinya dengan penerbangan untuk keberangkatan. Semenjak pagi, tidak ada kendala keterlambatan penerbangan yang disebabkan kabut asap.

Hingga sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi, kondisi udara Pekanbaru berangsur normal. Jarak pandang sudah mencapai di atas 100 meter, walau masih ada kabut tipis menaungi wilayah udara Pekanbaru dan sekitarnya.

Di tempat terpisah, Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin mengatakan, kabut asap memang masih menyelimuti wilayah udara Pekanbaru. Ini diperkirakan dikarenakan masih terjadinya kebakaran lahan dan hutan di beberapa daerah di sekitar wilayah Riau.

BKMG sendiri, melalui citra satelit Terra dan Aqua memantau masih ada beberapa titik panas  di wilayah Riau. ''Inhil, kampar, Pekanbaru ada satu titik panas. Adapun titik api terdapat di Inhil dan Pekanbaru, masing-masing di satu lokasi,'' kata dia.

Akibat kebakaran ini, asap pekat terlihat menutupi empat wilayah di Riau, terutama Pekanbaru, Pelalawan, Rengat dan Dumai. Di Pekanbaru dan Pelalawan jarak pandang hanya 500 meter. (R03)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index