Greenpeace: Muatan Tanker Stolt Tenacity Berasal dari Perusahaan di Riau dan Sulawesi, Ini Nama-namanya...

Greenpeace:  Muatan Tanker Stolt Tenacity Berasal dari Perusahaan di Riau dan Sulawesi, Ini Nama-namanya...
Suasana aksi damai aktivis Greenpeace dan kapten kapal Stolt Tenacity di perairan Teluk Cadiz, di perbatasan Spanyol.

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Enam aktivis Greenpeace melakukan aksi nekat memanjat kapal tanker raksasa Stolt Tenacity di perairan di Perairan Teluk Cadiz di dekat Spanyol, sabtu (17/11/2018).

Seorang diantara aktivis yang memanjat kapal tanker sepanjang 185 meter tersebut berasal dari Indonesia, Waya Maweru, pemanjat asal Sulawesi Utara.

Dalam aksinya yang disebutkan kampanye damai itu, Greenpeace menyebutkan Kapal kargo Stolt Tenacity membawa minyak sawit dari kilang penyulingan Wilmar di Dumai, Riau. 

Menurut Wilmar, kilang ini menampung pasokan minyak sawit dari para perusahaan sawit perusak hutan, termasuk Bumitama, Djarum, keluarga Fangiono dan Gama. 

Fasilitas Wilmar lainnya memasok satu atau kedua dari dua kilang, termasuk kilang Multi Nabati Sulawesi milik Wilmar, yang diduduki oleh Greenpeace  pada bulan September silam.

"Saya berasal dari Indonesia. Saya telah menyaksikan dampak deforestasi terkait ulah perusahaan perkebunan sawit nakal yang menyebabkan kota-kota kami tercekik oleh kabut asap kebakaran hutan. Saya di sini untuk mengirim pesan ke Mondelez bahwa minyak sawit kotor Wilmar telah menghancurkan rumah kami,” kata Waya Maweru seperti dilansir dari website pemberitaan resmi greenpeace.org.

Dalam beberapa bulan terakhir, greenpeace memang intens melakukan aksi penolakan terhadap produk minyak sawit milik Wilmar.

Dikatakan, Wilmar adalah pemasok utama minyak sawit untuk sebuah perusahaan raksasa makanan ringan yaitu Mondelez yang merupakan salah satu pembeli minyak sawit terbesar di dunia dan menggunakan minyak sawit tersebut di banyak produknya yang paling terkenal, termasuk biskuit Oreo, cokelat Cadbury, dan biskuit Ritz.

Wilmar sendiri diketahui selama ini memiliki dua kilang dekat Dumai - satu di Pelintung dan satu di Dumai. Keduanya disebut berada di bawah bendera PT Wilmar Nabati Indonesia. 

Investigasi terbaru Greenpeace International menemukan bahwa pemasok minyak sawit Mondelez telah menghancurkan 70.000 hektar hutan di seluruh Asia Tenggara dalam dua tahun dan juga menemukan bukti terkait persoalan kebakaran hutan, mempekerjakan anak-anak, eksploitasi pekerja, penebangan ilegal hingga perampasan tanah.(R02/greenpeace)

Listrik Indonesia

#Greenpeace-wilmar

Index

Berita Lainnya

Index