MENARIK, 'Bagaimana Rasanya Jika Jokowi Jadi Prabowo yang Selalu Difitnah?'

MENARIK, 'Bagaimana Rasanya Jika Jokowi Jadi Prabowo yang Selalu Difitnah?'
Jokowi- Prabowo

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Juliantono mengomentari reaksi Presiden Joko Widodo alias Jokowi ingin tabok orang yang menuding PKI. Menurut Ferry, reaksi Jokowi sangat berlebihan sebagai kepala negara.

"Terus terang, kalimat 'Mau saya tabok' yang dikeluarkan Jokowi itu sangat tidak pantas. Apalagi dia presiden," ujar Ferry Juliantono dalam keterangannya, Sabtu (24/11).

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini langsung membandingkan reaksi Jokowi dengan calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto. Menurut Ferry, sejak Prabowo maju dalam kancah politik nasional kerap menjadi korban berita bohong.

"Bagaimana rasanya jika Jokowi jadi Prabowo yang selalu difitnah? Difitnah sebagai dalang kerusuhan 98, difitnah menculik dan membunuh aktivis? Itu sejak lama loh. Lawan-lawan politiknya memfitnah seperti itu," kata Ferry.

Menurut Ferry, seharusnya Jokowi yang berasal dari kalangan sipil tidak reaktif saat dihadapkan hal semacam itu. Justru Prabowo yang besar dari kalangan militer yang seharusnya reaktif saat dihadapkan berita bohong.

"Pak Prabowo itu kan bisa saja lebih keras, lebih reaktif karena latar belakang militer. Tetapi kenapa Jokowi yang lebih galak?" kata Ferry.

Sebelumnya, Presiden Jokowi geram dengan isu yang menyebut dirinya aktivis PKI. Jokowi merasa sedih setiap memasuki tahun politik selalu berisikan kabar bohong, fitnah, dan saling hujat.

Padahal, menurut Jokowi, saat PKI dibubarkan, dirinya masih berusia 4 tahun. Hal yang tak mungkin seorang aktivis adalah balita.

"Ini yang kadang-kadang, haduh, mau saya tabok, orangnya di mana, saya cari betul," ujar Jokowi saat membagikan sertifikat tanah di Lampung Tengah, Lampung, Jumat (23/11).

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index