WOW... 1.000 Perusahaan China Beroperasi di Indonesia, Separuhnya Ada di Jawa

WOW... 1.000 Perusahaan China Beroperasi di Indonesia, Separuhnya Ada di Jawa
Presiden Indonesia Joko Widodo (kiri) dan Presiden China Xi Jinping (kanan) berjabat tangan saat mengjadiri Forum One Belt One Road, di Beijing Mei 2018 | REUTERS

RIAUSKY.COM - Sebanyak 1.000 perusahaan China beroperasi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 50 persennya berinvestasi di Pulau Jawa.

Hal itu diungkapkan oleh presiden Kamar Dagang China di Indonesia, Gong Bencai, dalam acara Seminar Lima Tahun Kerja Sama Strategis dan Komprehensif Indonesia-Tiongkok yang digelar di Jakarta, Selasa (27/11).

"Indonesia menjadi salah satu destinasi utama bagi perusahaan China untuk berinvestasi," kata Gong Bencai 

Menurut dia, berdasarkan data yang ada, maka sekitar 17 persen perusahaan tersebut bergerak di konstruksi, 15 persen di bidang pertambangan, dan 13 persen di bidang kelistrikan.

Ia berpendapat bahwa perusahaan China di Indonesia bermaat antara lain untuk meningkatkan tenaga kerja lokal, melakukan alih teknologi dan keahlian, menanamkan modal di industri bernilai tambah, hingga meningkatkan pertukaran budaya antara kedua negara.

Sedangkan untuk langkah selanjutnya, ujar dia, perusahaan-perusahaan China juga akan berusaha memenuhi kebutuhan yang diperlukan Indonesia, seperti di dalam bidang infrastruktur logistik, pembangkit tenaga listrik, serta aspek seperti air dan pangan.

Sementara itu, dilansir dari Antara (27/11), Dubes RI untuk RRC, Djauhari Oratmangun menyatakan, kemitraan strategis antara Indonesia dan China dapat diterjemahkan ke dalam bentuk persahabatan yang sangat erat 

Menurut Djauhari meski hubungan Indonesia dan China meningt pesat, tetapi dinilai masih ada ruang untuk perbaikan, serta agar kemitraan strategis dapat diterjemankan menjadi statistik yang positif bagi Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat memberi kata sambutan, mengajak investor dari Republik Rakyat China untuk memperbesar investasi mereka, karena saat ini telah banyak kemajuan dan kemudahan bagi pihak asing untuk berinvestasi.

"Indonesia memiliki berita baik seperti peningkatan peringkat kemudahan berbisnis. Indonesia juga berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil," kata Luhut Pandjaitan.

Luhut mengingatkan bahwa Indonesia adalah pasar potensial yang sangat besar di Indonesia, dan pemerintahan pada saat ini juga telah dan sedang berfokus kepada pengembangan infrastruktur yang progresif.

Selain fokus kepada infrastruktur, Menko Maritim juga memamerkan beragam hal antara lain program dana desa, pembangunan kawasan ekonomi khusus, dan peringkat investasi global RI yang membaik.

China dan Indonesia Perkuat Kerjasama Kemitraan Komprehensif

Pemerintah China sepakati penguatan kerja sama kemitraan komprehensif dengan pemerintah Indonesia.

Hal itu diungapkan oleh Dubes RRC Xiao Qian dalam acara Seminar Lima Tahun Kerja Sama Strategis dan Komprehensif Indonesia-Tiongkok yang digelar di Jakarta, Selasa (27/11).

"Terima kasih atas upaya dari kedua belah pihak, khususnya kepemimpinan yang kuat dari Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo, kemitraan strategis komprehensif telah menikmati pengembangan yang kokoh dan stabil," kata Xiao Qian.

"Kerja sama tersebut juga telah melangkah ke dalam tahapan baru pertumbuhan yang cepat," kata Qian yang dilansir oleh Antara (27/11).

Hal tersebut, lanjutnya, terindikasi antara lain dari tingginya pertemuan bilateral antara kedua kepala negara.

Dubes RRC mengingatkan bahwa selama setahun terakhir, Presiden Xi Jinping telah mengunjungi Indonesia dua kali, dan Presiden Joko Widodo telah mengunjungi China lima kali.

Selain itu, ia juga mengemukakan bahwa pemimpin kedua negara juga telah mengkonsolidasikan konsensus politik antara lain dalam "Belt and Road Initiative" pemerintah RRC dengan Poros MaritimDunia yang merupakan visi pemerintah RI.

Sebelumnya pada Mei 2018 lalu, pejabat kedua negara juga telah secara resmi memulai kerja sama untuk membangun Koridor Ekonomi Komprehensif Regional, inisiatif dari Presiden Jokowi yang meliputi antara lain Sumatra Utara, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Bali.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, penyelesaian perundingan perjanjian dagang melalui Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/ RCEP) dinilai krusial di tengah memanasnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Kebijakan Amerika Serikat yang menaikkan tarif bea masuk memicu memanasnya hubungan dagang dengan China," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di sela-sela KTT ASEAN ke-33, Suntec Convention Centre, Singapura, Selasa (13/11).

Mendag mengatakan memanasnya hubungan dagang antara kedua negara adidadaya itu tidak membawa dampak positif bagi negara-negara ASEAN.

Enggartiasto berpendapat bahwa dengan perang dagang tidak ada satupun pihak yang diuntungkan. (R04)

Sumber: Akurat.co

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index