WADUH...PDIP: Mohon Maaf, Presiden Itu Keras Kepala Luar Biasa

WADUH...PDIP: Mohon Maaf, Presiden Itu Keras Kepala Luar Biasa
Presiden RI Joko Widodo

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Presiden Joko Widodo dianggap tidak tegas terhadap gerombolan pengancam NKRI termasuk Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelompok bersenjata yang membantai 19 pekerja PT Istaka Karya diyakini sebagai bagian dari organisasi tersebut.

Hal itu dibantah keras oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Bambang Wuryanto saat ditemui di Komplek DPR, Jakarta, Rabu (5/12/2018).

"Orang menilai Pak Jokowi itu penakut, itu salah lho. Pak Jokowi enggak ada takut-takutnya. Cuma kalau masih bisa dirembug ya dirembug itu prinsipnya Pak Jokowi," ujar Bambang Pacul biasa disapa.

Politisi PDIP itu, seperti dilaporkan rmol.co, mengaku sudah mengenal dekat karakter Jokowi. Menurutnya sikap Jokowi sangat tegas di balik sosoknya yang terlihat lemah lembut.

"Pak Jokowi yang berasal dari Solo itu saya kenal kok, jadi mohon maaf lah beliau itu punya keras kepala yang luar biasa, nih gue yang ngomong," tegasnya.

Dengan diinstruksikan TNI-Polri mengejar para pelaku pembantaian itu, Bambang yakin bahwa karakter Jokowi tidak mengenal takut terutama yang menyangkut masalah kedaulatan bangsa dan negara.

"Kalau takut enggak kenal itu orang. Kalau takut ya enggak jadi Presiden, betul enggak," pungkasnya.

Komnas HAM Minta Pemerintah Tangkap Pelaku Penembakan

Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengaku sangat prihatin dengan peristiwa tersebut.

"Komnas HAM, mengecam tindakan brutal dan tidak manusiawi yang telah mengakibatkan kematian dan cedera puluhan warga," tegasnya dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/12).

Ditekankannya, tindakan-tindakan seperti itu tidak bisa di tolerir. Makanya, dia meminta aparat keamanan untuk segera menangkap para pelaku.

"Aparat penegak hukum harus sesegera mungkin bisa menindak dan menangkap para pelaku sesuai dengan aturan yang berlaku dan prinsip-prinsip hak asasi manusia," pungka Ahmad Taufan.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index