Sindiran Zulhas: Katanya Cinta Ulama, tapi Ketum PA 212 Jadi Tersangka...

Sindiran Zulhas: Katanya Cinta Ulama, tapi Ketum PA 212 Jadi Tersangka...
Zulkifli Hasan. Foto: detik.com

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'rif ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pelanggaran pemilu. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan berbicara soal keadilan dalam kehidupan demokrasi.

"Syarat demokrasi berkualitas adalah kalau penegakan hukumnya adil. Barulah itu demokrasi akan menghadirkan kesetaraan, keadilan, kemakmuran," kata Zulkifli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Menurut Zul, penetapan Slamet sebagai tersangka bisa menggerus kepercayaan masyarakat kepada aparat penegak hukum. Dia pun mengaku heran dengan peristiwa itu. Padahal, menurut Zul, pemerintah kerap menyatakan sayang ulama.

"Ya, kalau orang sedikit-sedikit bicara masuk penjara, ngomong sedikit-sedikit masuk penjara... tentu kan pemerintah katanya sayang dan cinta ulama, menghargai kritik, perbedaan. Kalau ada perbedaan dikit-dikit kena UU ITE ya, keadilan akan dirasakan publik ya. Itu kan nanti kalau dirasa tidak adil ya, akan merusak kepercayaan terhadap aparat penegak hukum," ujarnya.

Zul pun menegaskan timses Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bakal memberikan bantuan hukum kepada Slamet. Dia memastikan Slamet tak akan melewati kasus hukumnya sendirian.

"Saya kira wajib (diberikan bantuan hukum)," tegas Zul.

Slamet Ma'arif ditetapkan sebagai tersangka terkait dugaan pelanggaran pemilu dalam acara tablig akbar PA 212 Solo Raya pada Minggu (13/1). Slamet diduga melanggar Pasal 280 dan Pasal 276 ayat 2 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Sedangkan Polri menegaskan semua warga negara sama di mata hukum. Penetapan tersangka terhadap Slamet Ma'arif juga didasarkan kajian Sentra Gakkumdu.

"Kami menjunjung persamaan, sama di mata hukum. Kami juga mengedepankan asas praduga tak bersalah. Warga negara berhak menyampaikan keberatan-keberatannya. Silakan saja (keberatan), asal tetap pada koridor hukum," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo.(R04/detik)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index