Luhut Juga Akui Punya Lahan Perkebunan dan Pertambangan, 'Semua Saya Dapat Sebelum Menjadi Menteri'

Luhut Juga Akui Punya Lahan Perkebunan dan Pertambangan, 'Semua Saya Dapat Sebelum Menjadi Menteri'
Luhut Binsar Panjaitan

RIAUSKY.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan tak mengelak jika dirinya juga mempunyai banyak lahan. Lahan itu diketahui berada di sektor pertambangan dan perkebunan.

Meski begitu, mantan Menko Polhukam ini menegaskan bahwa lahan tersebut diperolehnya saat masih menjadi pengusaha.

"Soal kepemilikan lahan saya, betul punya perusahaan tambang. Semua yang saya dapat sebelum jadi menteri. Selama saya jadi menteri tidak ada bisnis lagi," ujarnya dalam afternoon tea di Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Rabu (20/9) seperti dilansir Jawapos.com.

Luhut menegaskan, saat ini dirinya fokus bekerja di pemerintahan. Persoalan lahan, diakuinya, tidak ada lagi keterlibatan dirinya dalam bisnis apa pun.

"Saya melihat presiden (Jokowi) tidak ada berbisnis. Dia memberi contoh yang bagus, ya saya nggak berani juga," tegasnya.

Pernyataan tersebut sekaligus membantah soal isu yang mengatakan dirinya memanfaatkan posisi menteri untuk kepentingan pribadi. Luhut pun meminta agar kepada seluruh calon pemimpin maupun pemimpin-pemimpin di Indonesia untuk tidak berbicara bohong kepada masyarakat.

"Para pemimpin ini jangan bicara hoaks. Kalau keliru dikit oke, kalau membuat berita yang kontradiksi ya jangan lah. Kalau mau bangun negara bagus ya kita harus jujur, kalau iya katakan iya, kalau tidak ya tidak," tegasnya.

Seperti diketahui, Luhut menggeluti usaha bidang pertambangan dan perkebunan melalui grup usaha PT Toba Sejahtera. Korporasi tersebut menaungi sejumlah anak usaha yang bergerak di bidang energi, kelistrikan pertambangan, properti, industri, minyak dan gas, serta perkebunan dan hutan tanaman industri.

Luhut memiliki kepemilikan saham mencapai 99,9 persen di perusahaan yang terbentuk pada 2004. Namun, Luhut melepas 90 persen kepemilikan sahamnya pada Oktober 2017, hingga akhirnya hanya tersisa 9,9 persen. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index