RIAUSKY.COM - Penangkapan Wasekjend Partai Demokrat Andi Arief di Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, masih menyimpan tanda tanya.
Beredar asumsi bahwa penangkapan Andi Arief itu menggunakan perempuan cantik sebagai umpan.
Hal itu makin dikuatkan ketika polisi terkesan menyembunyikan identitas wanita yang sedang bersama Andi Arief di kamar hotel tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mendesak kepolisian menjelaskan secara transparan tentang wanita cantik yang bersama anak buat SBY itu.
“Polisi harus jelaskan sehingga bisa terungkap secara transparan, apa sesungguhnya peran wanita itu. Apakah sebagai pemasok narkoba atau sekadar teman kencan,” tegas Neta, Selasa (5/3/2019).
Menurut Neta, polisi terkesan menjadikan kasus yang menjerat sosok yang pernah mencuitkan hoax 7 kontainer surat suara tercoblos itu seperti bola liar.
Hal itu terlihat ketika dalam penjelasan resmi pihak Polri menyebutkan bahwa Andi Arief hanyalah seorang diri.
Padahal sudah jelas, selain Andi Arief pihak polisi juga menemukan tas perempuan warna hitam di sudut kamar hotel.
“Muncul opini di masyarakat bahwa penggerebekan narkoba di kamar hotel itu, Andi Arief hanya seorang diri. Padahal sesungguhnya ada orang lain, yakni seorang wanita cantik,” tuturnya seperti dilansir Pojoksatu.id.
Karena itu, IPW menyangkan sikap kepolisian dalam membrantas narkoba di negeri ini terkesan melindungi pihak- pihak tertentu.
Buktinya, keberadaan wanita bersama politisi yang mempopulerkan istilah ‘jendral kardus’ itu sampai saat ini masih disembunyikan.
Padahal, jika identitas wanita bersama Andi Arief itu diungkap ke publik. Hal itu akan memudahkan proses penyelidikan, apa sesungguhnya peran wanita itu.
“Polri harus bersikap transparan dan tidak melindungi pihak-pihak tertentu,” tuntutnya.
Jika hal itu tak dilakukan korps yang dipimpin Jendral Tito Karnavian tersebut, dikhawatirkan peredearan narkoba makin parah.
“Jika polisi tidak bersikap transparan, apalagi bersikap diskriminatif, kondisi Indonesia yang sudah darurat narkoba saat ini akan semakin parah,” ungkap Neta.
Mau tidak mau, lanjutnya, polisi tetap harus mengungkap idenditas perempuan yang ditangkap bersama sosok yang pernah menjadi staf khusus era Presiden SBY itu.
“Siapa wanita itu. Atau justru Andi Arief sesungguhnya pemakai berat narkoba dan sudah menjadi budak narkoba yang sudah masuk dalam radar kepolisian,” tegas Neta. (R01)
Listrik Indonesia
