Kabut Asap makin Pekat

Sekolah di Siak-Pelalawan Libur

Sekolah di Siak-Pelalawan Libur
Seorang ibu yang hendak berjualan di pasar terlihat melintas di jalan menggunakan masker karena tebalnya asap. Foto internet.
SIAK (RIAUSKY.COM)- Kabut asap mulai berdampak pada aktivitas masyarakat di dua kabupaten dan kota di Riau. Di Siak dan Pelalawan, sekolah-sekolah diliburkan karena dikhawatirkan kesehatan para siswa terdampak oleh kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan.
 
Kadisdik Siak, Kadri Yafis ketika ditemui wartawan di Siak Jumat (28/8/2015) membenarkan kebiajakan meliburkan aktivitas belajar mengajar di sekolah itu. ''Disdik dan sekolah khawatir tebalnya kabut asap akan berpengaruh terhadap kesehatan para siswa. Karenanya, kita putuskan untuk diliburkan selama tiga hari untuk semua tingkatan SD, SMP, SMA,'' sebut Kadri.
 
Adapun durasi pemberhentian aktivitas belajar, diakui dia sudah dilakukan semenjak Kamis (27/8/2015) hingga Sabtu (29/8/2015)
 
''KIta sudah umumkan melalui sekolah-sekolah untuk diliburkan sementara aktivtias di luar ruangan. namun, tetap kita imbau kepada orang tua dan siswa untuk tetap melakukan aktivitas belajar di rumah masing-masing,'' imbau dia.
 
Dalam beberapa hari terakhir, khususnya semenjak awal pekan ini, kondisi udara di Siak memang lebih pekat dikarenakan ketebalan asap. Warga juga lebih banyak beraktivitas di dalam rumah dibandingkan dengan di luar ruangan. Kondisi inilah yang mengkhawatirkan banyak pihak akan berdampak pada tingginya jumlah kasus ISPA dikarenakan memburuknya kabut asap.
 
Di Siak, aktivitas libur dilakukan secara merata di seluruh sekolah. 
 
Sementara itu, di kabupaten Pelalawan yang berbatasan langsung dengan Siak, kondisi ketebalan asap juga mulai mengganggu kenyamanan warga, sehingga sejumlah sekolah juga memutuskan meliburkan peserta didiknya.
 
Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pelalawan sebagaimana disampaikan Kabid Kurikulum Salbiah,S.Pd menjelaskan kebijakan ini diputuskan setelah banyaknya laporan UPTD Disdik Kecamatan atas laporan seluruh sekolah yang merasa terganggu dengan memburuknya kondisi udara disebabkan asap. 
 
Setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak di kecamatan masing-masing, termasuk melalui Puskesmas, akhirnya diputuskan untuk meliburkan para siswa. 
 
 
''Tidak semua sekolah meliburkan diri. Hanya sekolah-sekolah yang terdampak parah saja, seperti di Pangkalan Kuras, sorek dan sekitarnya, Bunut serta Bandar Petalangan. Diliburkan selama dua hari terhitung kamis (27/8/2015) hingga Jumat (29/8/2015) lati ini,'' sebut Salbiah.
 
Kebijakan ini, dilanjutkan dia tidak bersifat permanen. Melainkan menyesuaikan kondisi saja. kalau memang sudah dianggap normal kembali, sekolah tetap diwajibkan melanjutkan aktivitas pembelajaran tanpa kecuali. ''Tapi saya imbau, supaya peserta didik tetap belajar di rumah. Diliburkan bukan berarti tidak melakukan aktivitas belajar. Apalagi kalau sampai lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Saya imbau supaya orang tua mengawasi kegiatan anak-anaknya di rumah,'' pinta Salbiah.
 
Dari pantauan riausky.com di Siak, kondisi ketebalan kabut asap memang sudah mulai mengkhawatirkan. Warga mulai menggunakan ,masker ketika berada di luar rumah. Khususnya mereka yang melakukan perjalanan menggunakan kendaraan. 
 
Asap tebal terutama sekali terlihat pada pagi hari, sehingga mengganggu kegiatan warga yang berada di jalanan untuk menuju kantor, pasar atau ke kebun-kebun mereka. Begitupun di Kota pangkalan kerinci. namun begitu, ketebalan asapnya tidak terlalu parah lagi. aktivitas warga di kota industri itu tetap berjalan seperti biasa, walau udara sedikit berkabut. ''Biasalah, kalau asap tetap jugo model ni, dah kebal awak,'' ucap Janis, seorang pedagang di Pangkalan Kerinci.(R08)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index