Blak-blakan! LSI Denny JA Akui Dibayar Kubu Jokowi, 'Mustahil Membiayai Diri Sendiri, Terus Siapa yang Menggaji Kita?'

Blak-blakan! LSI Denny JA Akui Dibayar Kubu Jokowi, 'Mustahil Membiayai Diri Sendiri, Terus Siapa yang Menggaji Kita?'
Denny JA dan Jokowi - Foto: RMOL

RIAUSKY.COM - Founder lembaga survei LSI, Denny JA menjawab tudingan capres 02 Prabowo Subianto tentang adanya penggiringan opini publik.

"Kita hidup di era jejak digital kita tercatat di internet, di Google. Diketik saja lembaga-lembaga quick count itu, bagaimana record mereka dalam membuat quick count," kata Denny JA di kantornya, Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (17/4/2019). 

Denny JA mengakui bahwa dalam bekerjanya, lembaganya dibayar. Termasuk oleh kubu Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, data-data yang ditampilkan harus dapat dipertanggungjawabkan.

"Kita tidak bantah karena mustahil LSI membiayai diri sendiri semua, terus siapa yang menggaji kita? Tapi di situlah kuncinya. Kita mustahil bayar orang kalau data nggak kredibel. Orang nggak mau beli data palsu, makin mahal lembaga survei, makin kredibel. Jika ada lembaga survei dibayar, pastilah dibayar," ujar Denny seperti dikutip dari Rakyatku.com.

Menurut dia, lembaganya berdiri sejak tahun 2004. Lembaga ini sudah terbukti akurat dalam sejumlah survei yang pernah dilakukan. LSI juga sudah "melahirkan" sekitar 50 lembaga survei.

Denny memastikan, lembaga survei tidak mungkin menyampaikan data palsu. Sebab itu sama saja dengan bunuh diri atau menggali kuburan sendiri.

"Jika kita macam-macam memberitakan yang salah, itu sama saja menggali kubur sendiri. Record 15 tahun hanya dikubur manuver 1 hari. Semua klaim boleh diajukan, hanya 5 detik saja ketik di Google terbaca itu semua," sebut Denny JA. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index