Lucu! Ada Pengerahan Brimob ke Ibukota, Moeldoko Malah Bilang Kegaduhan Pemilu Cuma di Dunia Maya, di Lapangan Happy-Happy Saja

Lucu! Ada Pengerahan Brimob ke Ibukota, Moeldoko Malah Bilang Kegaduhan Pemilu Cuma di Dunia Maya, di Lapangan Happy-Happy Saja
Moeldoko

RIAUSKY.COM - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko menilai dinamika yang terjadi dalam  pemilihan umum 2019, hanyalah persoalan paradoks.

Moeldoko mengatakan, kegaduhan dalam masa baik sebelum maupun sesudah Pemilu 2019 buktinya terjadi hanya didunia maya, sementara kenyataan di lapangan tidaklah demikian. 

"Tapi yang ingin kita lihat secara jernih bahwa tidak ada sebenarnya situasinya paradoks. Apa yang terjadi di dunia maya dan kondisi di lapangan. Kalau kondisi di dunia maya kayaknya mau perang aja. Padahal di lapangan happy-happy saja. ini yang terjadi seperti itu ya, paradoks menurut saya," ungkap Moeldoko usai usai melakukan rapat bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Ruang Parikesit Gedung Utama Kemenko Polhukam, Jln. Medan Merdeka Barat No. 15 Jakarta Pusat, Rabu (24/4) sebagaimana dikutip dari RMOL.co.

Sebelumnya, ketiga petinggi negara tersebut melakukan rapat koordinasi khusus selama kurang lebih satu jam, dengan hasil menepis adanya dugaan atas keterlibatan pemerintahan terhadap penyelenggara pemilu baik KPU maupun bawaslu.

"Tuduhan tersebut tentu sangat tendensius, sangat tendensius, ngawur, bernuansa fitnah, tidak benar dan tidak berdasar, yang diarahkan untuk mendelegitimasi Pemerintah dan penyelenggara Pemilu terutama KPU/Bawaslu termasuk hasil Pemilu yang sementara ini sedang dalam proses penghitungan," ungkap Wiranto. 

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan penambahan pasukan Brimob dari sejumlah daerah ke DKI Jakarta untuk memberikan rasa aman dan tentram kepada masyarakat usai penyelenggaraan Pemilu 2019.

Wiranto menyebut kebijakan tersebut diambil oleh Mabes Polri berdasarkan analisa keamanan dan kerawanan daerah yang perlu diperkuat.

"Untuk apa? Membuat masyarakat tentram dan tidak khawatir terhadap hal-hal yang dianggap mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat," kata Wiranto usai sidang kabinet paripurna, di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/4).

Mantan Panglima ABRI itu meminta pergeseran pasukan Brimob dari sejumlah daerah ini tak perlu diributkan. Menurut Wiranto, pergeseran pasukan dari satu daerah ke daerah yang lain merupakan hal biasa.

"Enggak usah diributkan. Kalau ada kebijakan memindahkan pasukan dari sini ke sana, dari sana ke situ itu kebijakan dari Polri," ujarnya seperti dikutp dari cnnindonesia.com.

Wiranto mengatakan Presiden Joko Widodo juga sudah memberikan instruksi agar stabilitas keamanan dan ketertiban bisa dikendalikan. Selain TNI dan Polri, kata Wiranto, masyarakat juga harus ikut berperan menjaga keamanan.

"Mari kita jaga bersama-sama menjaga keamanan ini, hal-hal yang menyangkut pemilu," ujarnya. (R01)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index