Bukan Setan Gundul...Profesor Ini yang Kumpulkan Data C1 dan Yakinkan Prabowo-Sandi Menang 62 Persen

Bukan Setan Gundul...Profesor Ini yang Kumpulkan Data C1 dan Yakinkan Prabowo-Sandi Menang 62 Persen
Prabowo Sandi

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Profesor Laode yang disebut-sebutu sebagai otak dari perhitungan suara di BPN Prabowo-Sandi optimis calon yang digadangnya bisa mencapai 70 persen

Profesor Laode membuka metode perhitungan suara yang digunakan dalam BPN Prabowo-Sandi

Kepada Vasco Ruseimy, Profesor Laode menceritakan detail demi detail dari pola perhitungan suara yang digunakan BPN Prabowo-Sandi

Bahkan Profesor Laode juga mengunggkap basis suara yang digunakan Prabowo Subianto dalam klaim kemenangan sebesar 62 persen

Awalnya Vasco Ruseimy menyebut bahwa Profesor Laode merupakan kordinator dari relawan yang mengumpulkan data C1 untuk BPN Prabowo-Sandi

"Biar teman-teman tahu, beliau adalah koordinatornya, otaknya yang mengumpulkan dan mengkolek semua data C1 baik itu dari relawan dan yang lain-lain semua dikumpulkan untuk pemenangan tim Pak Prabowo-Sandi lah intinya dan partai koalisi," jelas Vasco Ruseimy dikutip dari Youtube Macan Idealis.

Profesor Laode menyebut data C1 yang sudah dikumpulkan BPN Prabowo-Sandi hingg saat ini sudah mencapai 1.250.000

"Jadi orang yang mengumpulkan itu lebih dari 1 juta, jangan lupa DPT kan cuma 800 ribu, orang mengirim kan satu TPS bisa dikirim 2-3 orang begitu antusias orang, terkumpul di kita itu 1.250.000 juta," kata Profesor Laode.

"itu double-double," timpal Vasco Ruseimy.

Profesor Laode menjelaskan data tersebut belum semua terverifikasi.

Masih ada data C1 yang error

"Verifikasi bertahap, jadi kita lihat kategorikan dari Aceh sampai Papua Barat polanya sama yaitu pakai tusuk tapi Papu kan tidak boleh karena itu Papua kita sendirikan, mulai mengambil sederhana, random, atur rata-rata, semua provinis kita isi, mulai dari 5 persen lalu 10 persen seperti apa, 15 persen panynya kaya apa, 25 persen, kemarin itu 30 persen seperti apa, dari pay itu menunjukkan kita jauh di atas, perolehan kita terus terang aja apa yang ditemukan Situng itu terbalik itu, mestinya kita yang besar," kata Profesor Laode.

Menurut Profesor Laode, data yang dimiliki BPN Prabowo-Sandi serta hasil perhitungan suaranya sudah diberikan pada KPU.

Menurut Profesor Laode, KPU mengakui bahwa data yang dientry di Situng merupakan data apa adanya atau data yang belum diverifikasi.

"kita tanyakan, dia ngaku yang disebut data dia, data apa adanya, data situng itu apa namanya, data paynya belum diverifikasi, data itu data benar dan salah karena itu apa adanya nah itu yang disebut data yang sekarang, data campuran yang bisa direject dan tidak," jelas Profesor Laode

"Itu istilah dia, real data bukan clean data, beda, real data data apadanya," tambah Profesor Laode.

Vasco Ruseimy menyinggung soal peloemik setan gundul dan data 62 persen yang diklaim Prabowo Subianto

Profesor Laode meyakini bahwa data 62 persen tersebut merupakan valid

"Setiap apa yang diucapkan oleh Pak Prabowo dan Sandi itu semuanya disuplai dengan data-data yang valid," ujar Profesor Laode

Menurut Profesor Laode, kemenangan data 62 persen tersebut didapat dari sistem yang diinput dari pesang singkat atau SMS.

"Misalnya, ini yang dipersoalkan data 62 persen dari mana sih sekian jam," jelas Profesor Laode.

"Itu buat kami sudah di jauh hari kita sudah buat sistem pakai sms saja."

"Jadi setiap orang yang telah menusuk (mencoblos) itu ya, kemudian keluar C1-nya, langsung saja di kirim."

"Nah sistem itu dengan cepat sekali," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Vasco Ruseimy kembali bertanya kapan data itu didapat.

"Oh pas hari H itu ya prof ya?" tanya Vasco Ruseimy.

"Pas hari, sekian jam, kan (sama) sebetulnya model quick count atau exit poll saja itu sebenarnya" jawab Profesor Laode.

Sekali lagi, Laode menegaskan bahwa klaim perolehan suara kemenangan Prabowo-Sandi mulanya melalui sms.

"Tapi kan kita lihat itu, kemudian ketika dikemukakan itu memang seperti itu, yang jumlah 62 persen itu kan sms basisnya," beber Profesor Laode.

Profesor Laode mengklaim saat ini suara Prabowo Subianto sudah mencapai 59 persen.

"Per hari ini kita masih di level 58-59, tapi kan secara statistik makin besar jumlahnya itukan ada marging error menyesuaikan diri, sesudah 40 persen kesananya kalau tidak ada kecurangan mestinya stabil," kata Profesor Laode.

"Dari berapa ribu TPS ?" tanya Vasco Ruseimy.

Saat ditanya Vasco Ruseimy, Profesor Laode sedikit gelagapan

"lebih dari 200, kan dari hari ke hari sampai hari ini kan," kata Profesor Laode.

"400 ribu ada ?" timpal Visco Ruseimy.

"iya 30-40 persen itu sudah mencapai yang clean yah, jadi kita akan terus bekerja," kata Profesor Laode.

Menurut Profesor Laode hingga kini tim entry data di BPN masih kesulitan karena kekurangan orang.

"jumlah orang, kemampuan data entry satu menit dua C1, jadi kalau 1 jam kalikan saja 120 menit kali 200 orang yang bekerja kali dua minggu kali 24 jam ya segitu kecepatannya," kata Profesor Laode.

Profesor Laode menduga hingga 22 Mei 2019 nanti, suara Prabowo-Sandi bisa mencapai 70 persen.

"Secara akademis itu kan rundom, kita tinggal memasukan di tempat kita menang saja, begitu mencapai 5 persen dari Aceh sampai Papua Barat kita coba statistiknya grafik kemudian paynya tetap saja kita berada di 58-60 tentu saja ada margin error yah tapi dugaan saya yah kalau itu berjalan terus yah sampai tannggal 22 ini kita speak up kita bisa mencapai 60-70 paling tinggi 70 persen," kata Profesor Laode.(R04)


Sumber Berita; Tribunbogor

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index