Natalius Pigai: Pemilu Serentak 2019 Bukan Pesta Rakyat, Tapi Etalase Kematian

Natalius Pigai: Pemilu Serentak 2019 Bukan Pesta Rakyat, Tapi Etalase Kematian
Natalius Pigai/RMOL, Ahmad Kiflan

RIAUSKY.COM - Gegap gempita Pemilu serentak 2019 adalah salah satu anomali besar antara keinginan tentang kemanusiaan dan kematian.

Begitu dikatakan Bekas Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai dalam Indonesia Club bertema Tumbal Demokrasi di Bilangan Menteng, Jakarta, Minggu (12/5).

Pigai menyebut Pemilu serentak 2019 menjadi pesta demokrasi paling mahal dengan hilangnya 500an nyawa yang bertugas dalam gelaran tersebut.

"Bagi kami sebetulnya bukan soal jumlah, tetapi soal kemanusiaan terutama hak hidup," ungkap Pigai.

Dikatakan Pigai, pemilu seharusnya menjadi wadah pelaksanaan nilai universal untuk muncul yakni, nilai-nilai HAM, demokrasi, perdamaian dan keadilan.

Tetapi, lanjutnya, yang terjadi dalam pemilu serentak 2019 tidak ubahnya sebuah etalase kematian dari kegagalan terwujudnya nilai universal dalam sebuah hajatan rakyat.

"Pemilu 2019 sudah tidak lagi sekedar demokrasi yang menjunjung nilai kemanusiaan, tetapi sudah menjadi etalase kematian," tukasnya. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index