Airlangga Hartarto Diminta Mundur Dari Ketum Golkar

Airlangga Hartarto Diminta Mundur Dari Ketum Golkar
Airlangga Hartarto

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Mantan ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Wilayah Timur Azis Samual meminta Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto mundur dari jabatannya. 

Hal itu karena perolehan kursi Golkar pada Pemilihan Legislatif 2019 tidak sesuai target. 

"Target awal, Golkar harus mencapai 110 kursi di DPR RI. Tapi ini jauh, kami hanya duduk di posisi ketiga dengan perolehan kursi 85," kata Azis seperti dilaporkan Kompas.com, Rabu (22/5/2019). 

Menurut Azis, tak tercapainya target perolehan kursi di DPR RI menunjukkan bahwa Airlangga sebagai ketua umum gagal. 

Dengan demikian, ia layak diminta pertanggungjawaban. "Dan harus mundur," kata pria yang pernah menjadi Plt ketua DPD I Golkar Papua tersebut. 

Menurut Azis, berdasarkan rekapitulasi Pemilu 2019, Partai Golkar hanya berada di posisi ketiga dengan perolehan suara 17.229.789 atau 12,31 persen. 

Berdasarkan Perolehan Kursi Kata Azis, Airlangga sebelumnya optimistis Golkar bisa bersaing dengan PDI-P. Namun kenyataannya gagal. 

Golkar malah disalip Gerindra. Pada 2014 lalu, Golkar meraih 91 kursi. 

Setidaknya, kata Azis, pada Pileg 2019, Golkar mempertahankan jumlah kursi. 

Namun kenyataannya, kata dia, jangankan menyamai pencapai jumlah kursi pada 2014, untuk mengejar target survei 16 persen saat Golkar dipimpin Setya Novanto pun gagal. 

Golkar hanya meraih 12,31 persen. Padahal, kata Azis, pada Pileg tahun ini total jumlah kursi di DPR bertambah dari 560 menjadi 575. 

Namun kursi yang didapat Golkar tahun ini malah menurun, hanya 85. 

Mestinya, kata dia, penambahan jumlah kursi nasional menjadi kesempatan bagi Golkar menambah kursi di DPR. "Ini artinya ketua umum tak mampu," kata Azis. Dia juga mendesak Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk untuk mundur karena dianggap tak mampu membawa Golkar ke arah lebih maju.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index