RIAUSKY.COM - Persahabatan Luhut Binsar Pandjaitan dengan Prabowo Subianto tak luntur gara-gara politik. Buktinya, capres nomor urut 02 itu sempat berteleponan dengan Luhut, Rabu (29/5/2019).
Politikus PDIP, Ruhut Sitompul jadi saksi pembicaraan kedua purnawirawan jenderal tersebut. Ruhut tengah makan siang bersama Luhut dan beberapa orang lainnya.
Bila beberapa waktu lalu, Luhut yang menelepon Prabowo dan meminta waktu bertemu, kali ini Prabowo yang menelepon. Sekadar bertegur sapa sesama sahabat.
Perbincangan lewat telepon antara Prabowo dengan Luhut itu diungkap Ruhut dalam acara Forum Cikatomas Indonesia di Jalan Pintu Air, Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (29/5/2019).
Ruhut bilang, pembicaraan itu turut didengar mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, ipar Luhut Ny Doris Pandjaitan, dan beberapa tokoh lainnya.
Menurut Luhut, pembicaraan didengar orang-orang di situ karena Luhut sengaja menghidupkan loudspeaker pada telepon selulernya. Sebelumnya, ajudan Luhut membawakan HP itu bahwa ada telepon dari Prabowo.
"Eh Wo, di mana kau, Wo? Kudengar kau di luar negeri, Wo? Kudengar kau di Dubai," tanya Luhut mengawali perbincangan seperti dikutip dari Detikcom.
"Iya, Bang," jawa Prabowo seperti ditirukan Ruhut.
"Kenapa kau ke luar negeri? Pasti banyak kantong kan kau ini, tahulah aku. Ada bisnis ini kau, gede?" lanjut Luhut.
"Ah nggak, Bang. Aku kurang sehat Bang. Kaki aku ini nggak enak, jadi aku terapi, ada dokter (di Austria)," jawab Prabowo.
"Wo, kau sangat jauh-jauh (berobat ke luar negeri), di sini ada. Memang dia dari Amerika, dia di Korea praktik, dia sudah di sini juga bantu RSPAD, aku punya leher juga kaya kau," saran Luhut.
"Sudah, kau balik, biar nanti aku kenalin sama dokternya. Kalau di Korea nanti kita kontak atau di Amerika," tambah Luhut lagi.
"Oh, iya iya, Bang," jawab Prabowo.
"Kapan kau balik?" tanya Luhut.
"Tanggal 3," kata Prabowo.
Dalam teleponnya itu, Luhut juga sempat menyinggung situasi politik terkini. Ia bahkan menyebut eks Danjen Kopassus tersebut sebagai seorang ksatria.
"Baliklah kau, tapi Wo, sudahlah, apa lagi sih? Jangan ada yang rame-rame lagi. Kosong delapan itu ksatria, dia negarawan," ajak Luhut.
"Oh iya Bang, nggak Bang," kata Prabowo lagi. (R01)
Listrik Indonesia
