Sewa Heli Rusia Padamkan Kabut Asap Riau

Pemerintah Harus Rogoh Kocek Rp 60 Miliar

Pemerintah Harus Rogoh Kocek Rp 60 Miliar
Helikopter Rusia, Kamov, disewa buat padamkan api di Riau
JAKARTA (RIAUSKY.COM) - Selama sebulan sejak Juli hingga Agustus 2015, penanganan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan melanda Provinsi Riau menelan biaya hingga Rp 60 miliar. 
 
Duit itu dipakai buat menyewa helikopter Kamov dari Rusia buat keperluan bom air buat memadamkan api dan rekayasa cuaca atau Teknik Modifikasi Cuaca (TMC).
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edward Sanger, Sabtu (29/8) lalu, mengatakan, biaya sewa helikopter buat bom air memang cukup mahal.
 
"Jika Heli yang disewa BNPB untuk bom air sekitar Rp 150 juta per jam, maka dalam sebulan terakhir ini sudah mengeluarkan biaya sekitar Rp 60 miliar," kata Edward Sanger saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya.
 
Dikatakan Edward, sistem pembayaran sewa helikopter dari negeri beruang merah itu dengan menggunakan Dollar Amerika Serikat. Sebelum nilai tukar dollar naik, harga sewa hanya Rp 150 juta. Selepas Dollar AS nilainya di atas Rp 14 ribu, harga sewa helikopter ikutan melejit hingga Rp 190 juta per jam.
 
"Sebelum dollar naik, harga sewa heli itu sekitar USD 14 ribu atau Rp 150 juta, karena dollar naik, harga sewa heli pun juga ikut naik. Karena memang mahal menyewa heli dari luar negeri itu," ujar Edward.
 
Meski demikian, kondisi kabut asap di Riau sampai saat ini masih tampak tebal. Jarak pandang kendaraan di kota pun terbatas. Sebab masih ada titik api yang belum padam di sejumlah lokasi.
 
Bahkan, tim pemadam kebakaran dari BNPB yang menggunakan helikopter Kamov tidak berani terbang terlampau tinggi lantaran khawatir dengan jarak pandang terbatas. (R02)
 

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index