GALERI FOTO

Gubernur Riau Syamsuar Ditabalkan Menjadi Datuk Seri Setia Amanah

Gubernur Riau Syamsuar Ditabalkan Menjadi Datuk Seri Setia Amanah
Prosesi penabalan dan pemasangan tanjak Gubernur Riau Drs H Syamsuar sebagai Datuk Seri Setia Amanah.

PEKANBARU (RIAUSKY.COM)-  Gubernur Riau, Syamsuar resmi bergelar Datuk Seri Setia Amanah, sedangkan Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution bergelar Datuk Seri Timbalan Setia Amanah, setelah ditabalkan melalui proses penabalan oleh Lembaga Adat Melayu Riau di Gedung LAM Riau, Sabtu (6/7/2019).

Prosesi penabalan, Gubri Syamsuar dan Wagubri Edy Natar menerima gelar adat masyarakat Melayu Riau dimulai dari diarak menuju gedung Balai Adat diiringi dengan kompang dan disambut dengan silat. 

Gubernur Riau Syamsuar  dan istri, Wakil Gubenrur Edy Natar Nasution dan istri diarak sebelum memasuki lokasi penabalan di gedung  LAM Riau.

Prosesi penabalan dimulai dengan pemasangan selempang, tanjak dan keris serta ditutup dengan tepuk tepung tawar.

Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar mengatakan, LAMR memang terbilang cukup cepat dalam memberikan gelar adat bagi Gubri dan Wagubri yang baru menjabat mulai Februari 2019 yang lalu. 

Pemasangan keris kepada Datuk Seri Setia Amanah oleh Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR, Datuk Seri Syahril Abubakar.

Hal itu dilakukan karena LAMR tidak meragukan lagi kemelayuan kedua pimpinan ini. “Kalau ada yang mempertanyakan mengapa pemberian gelar adat ini terlalu cepat, alasannya karena kedua pemimpin ini sudah tak diragukan lagi Kemelayuannya. 

Pemasangan tanjak kepada Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Natar Nasution oleh Ketua MKA LAM Riau, Alazhar

Kedua para pemimpin ini tidak perlu diuji selama satu dua tahun berjalan. Sudah terbukti peduli Melayu selama memimpin sebelumnya,” kata Syahril.

Datuk Seri Setia Amanah Syamsuar dan Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Natar Nasution foto bersama para datuk dalm pengurus LAM Riau.

Dengan penabalan gelar adat tersebut, Syahril juga berpesan kepada Gubri dan Wagubri bahwa ada tugas besar yang menanti dua pucuk pimpinan di Riau tersebut. Tugas itu akan diselesaikan bersama pemerintah provinsi Riau dan LAMR. 

“Ada tugas besar yang harus diselesaikan LAMR yang perlu pembimbing di dunia pemerintahan. Kalau dalam hal budaya, LAMR sudah terdepan. Namun Kalau soal pembangunan dan kebijakan, Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau yang mempunyai kewenangan,” katanya.

Tugas besar tersebut menurut Syahril, yakni pengembalian tanah adat yang saat ini dikuasai oleh pihak yang tidak berhak. 
Kemudian dengan akan berakhirnya pengelolaan blok minyak Rokan, dimana presiden RI sudah memberikan kesempatan bagi Riau untuk ikut mengelola blok Rokan tersebut. 

Suasana di gedung LAM Riau saat penabalan.

“Blok Rokan sudah menunggu kita, Riau harus siap mengelola lapangan minyak tersebut. Tentunya kita juga ingin maju seperti negara lain, tapi tidak tercabut dari akar budaya,” ungkapnya.

Usai prosesi penabalan, Gubri Syamsuar mengucapkan terimakasih kepada seluruh Datuk-Datuk dan pengurus LAMR. 

Pelaksanaan tepuk tepung tawar selepas penabalan Datuk Setia Amanah dan Timbalan Datuk Setia Amanah.

Pihaknya juga berharap keridhoan Allah SWT dalam menjaga akhlak mereka. Akhlak yang menunjukkan budi pekerti dan moralitas sebagai pemimpin Riau dalam periode lima tahun ke depan. 

“Karena sejatinya budi pekerti dan moralitas harus dijunjung tinggi oleh penguasa yang sedang memimpin. Banyaknya kebobrokan politik dan ekonomi di dunia khususnya Indonesia disebabkan karena rendahnya moralitas yang dimiliki oleh para pemimpinnya,” katanya.

Datuk Seri Setia Amanah Syamsuar memberi sambutan didampingi Datuk Seri Timbalan Setia Amanah Edy Natar.

Lebih lanjut dikatakannya, sebagai contoh yang bisa pihaknya berikan tentang kepemimpinan yang bisa dilakukan dalam waktu dekat adalah terkait salah satu isu terkini yang sedang dihadapi yakni keberadaan masyarakat adat dan hutan adat yang berada wilayah Provinsi Riau ini. 

“Sebagai seorang pemimpin, menjadi sebuah kepercayaan bagi masyarakat adat kepada saya selaku Gubernur bersama Bapak Edy Natar Nasution selaku Wakil Gubernur Riau, untuk dapat memberikan arah atau laluan dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan keberadaan masyarakat adat dan tanah adat,” sebutnya.

Datuk Setia Amanah Syamsuar dan Datuk Timbalan Setia Amanah Edy Natar Nasution foto bersama sejumlah datuk dan pemangku pemerintahan.

Persoalan yang terjadi tersebut, menurutnya akan masuk dalam pertimbangan-pertimbangannya selaku kepala daerah dalam mencanangkan program Riau Hijau dan masuk dalam Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Riau untuk lima tahun ke depan.

Datuk Setia Amanah Syamsuar dan Datuk Timbalan Setia Amanah Edy Natar dan istri  foto bersama dengan masyarakat dan tokoh adat.

“Insya Allah, saya sebagai Gubernur Riau beserta Pak Edy Natar Nasution sebagai Wakil Gubernur dan segenap jajaran Pemerintahan Daerah Provinsi Riau akan menjalankan amanah kepemimpinan sesuai dengan kepemimpinan melayu yang berpunca dari nilai asas yang dipakai dan dikenakan sebagai jati diri melayu yakni Adat bersendikan syara’ dan syara’ yang bersendikan atas Kitabullah dan Sunnah Rasulullah,” kata Gubri.

Datuk Setia Amanah Syamsuar menyalami Bupati Rokan Hulu Sukiman selepas acara penabalan.

Gelar adat masyarakat Melayu Riau ini diberikan kepada Gubernur dan Gubernur Riau, selama menjabat sebagai pimpinan di bumi lancang kuning. Jika berkahir jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur maka gelar adat tersebut akan hilang.(galeri foto)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index