Nasdem: Prabowo Tak Bilang Masuk Kabinet Jokowi, Tapi Check and Balance, Artinya...

Nasdem: Prabowo Tak Bilang Masuk Kabinet Jokowi, Tapi  Check and Balance, Artinya...
Sekjen Nasdem Johnny G Plate

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Pertemuan Joko Widodo dan Prabowo Subianto ternyata juga menimbulkan spekulasi di tubuh koalisi Jokowi-Ma'ruf.

Termasuk perihal dugaan Gerindra bakal masuk dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. 

Menyikapi itu, Wakil Ketua TKN Johnny G Plate  pun langsung wanti-wanti. Dia mengatakan ada tidaknya pembahasan untuk mengajak Gerindra bergabung atau tidak adalah urusan internal di koalisi pengusung Jokowi. 

Petinggi Nasdem itu  juga bicara soal ucapan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menyebut demokrasi perlu check and balance.

"Itu kan masalah internal kami koalisi. Tapi jangan lupa Pak Prabowo juga bilang tadi akan mengambil posisi mengkritik dan mengambil posisi check and balance. Kalau check and balance itu berarti tidak di dalam pemerintahan," ucap Johnny dilansir dari detik.com.

Johnny kemudian bicara soal model oposisi yang konstruktif seperti di negara-negara dengan sistem parlementer yang bisa saja dilakukan oleh kubu Prabowo. Dia juga berpendapat Prabowo tidak mengatakan ingin masuk ke dalam koalisi pemerintah.

"Di negara parlementer itu oposisi ada namanya shadow ministers, Pak Prabowo kalau mau melakukan check and balance atau penyeimbang kan bisa mengambil model yang sama, yang konstruktif untuk membangun negara. Apalagi tadi Pak Prabowo nggak bilang mau masuk kabinet," ujarnya.

Jokowi sendiri  sebelumnya menjawab kemungkinan Gerindra bergabung ke koalisi pemerintah. Jokowi mengatakan urusan koalisi akan dirundingkan dengan semua partai politik pendukung. 

"Mengenai pembahasan koalisi, saya harus omong apa adanya. Saya harus juga merundingkan mendiskusikan dengan sahabat-sahabat saya di Koalisi Indonesia Kerja," kata Jokowi di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Sejauh ini, pnjelasan tentang bergabungnya Gerindra di kabinet Jokowi-Ma'ruf memang belum pernah dilakukan.  Itu juga diungkapkan Wakil ketua TKN, Arsul Sani. 

Arsul mengatakan Jokowi belum pernah membahas kemungkinan mengajak Gerindra bergabung ke koalisi dengan parpol-parpol di KIK.

"Belum secara bilateral atau bersama-sama," ucapnya.

"Tapi ada acara pidato visi kebangsaan Pak Jokowi di Sentul di mana para Ketua Umum parpol KIK akan hadir, maka bukan tidak mungkin Pak Jokowi akan membahas soal itu ketika di ruang transit dengan para Ketum tersebut," kata Wakil Ketua TKN Jokowi, Arsul Sani, Sabtu (13/7/2019) malam.

Sinyal mengenai kemungkinan bergabungnya Gerindra itu sempat disampaikan oleh Prabowo. Dia mengatakan siap membantu Jokowi demi kepentingan bangsa.

"Saya juga ucapkan selamat tambah rambut putih. Menjadi presiden itu adalah mengabdi. Masalah yang beliau pikul besar, kami siap membantu kalau diperlukan, untuk kepentingan rakyat," kata Prabowo.

"Tapi kami juga minta maaf, kalau kami mengkritisi Bapak sekali-kali, kan demokrasi butuh check and balance," ujarnya.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index