BAGANSIAPIAPI (RIAUSKY.COM) - Dedi Jonatan alias Putra yang jadi aktor utama kasus penipuan pengadaan bibit sawit unggul fiktif yang merugikan H Mawardi Patoh sebesar satu miliar lebih itu ternyata masih jadi target kejaran oleh jajaran Polres Rohil.
Demikian hal itu disampaikan Kapolsek Pujud Iptu Amru Abdullah Sik melalui Kanitreskrim A Sihombing saat di hubungi awak media kemarin.
Dikatakan Sihombing, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui posisi keberadaan ASN yang bekerja di Sekda Rohil itu. Meski demikian, Polsek Pujud masih terus memantau dan melidik keberadaan tersangka Putra.
"Posisinya sekarang kami masih lidik keberadaan Tersangka. Kita pasang mata mata, kalau sudah ada informasi langsung kita tangkap," tegas Sihombing.
Diungkapkan Sihombing, sebelum adanya putusan Pengadilan Negeri Rohil terhadap empat terdakwa lainnya itu, pihaknya masih melakukan upaya pencarian. Bahkan pihak Polsek Pujud sudah menemui istri tersangka maupun kerabat tersangka. Namun tidak ada yang mengetahuinya.
Disinggung apakah Putra melarikan diri, Sihombing tidak bisa memastikan hal itu.
"Yang jelas kemarin belum ada penangkapan, cuma langsung di BAP didampingi dengan pengacara nya, yang jelas kita sekarang masih mencari dia lah" pungkasnya.
Sebelumnya, Pengadilan Negeri (PN) Rohil sudah memvonis empat terdakwa pelaku penipuan.
Empat terdakwa yang di vonis ketua majelis hakim Faisal SH MH yaitu Terdakwa Heri divonis 3,6 tahun kurungan, Ardi 3 tahun, Eko Siswanto 2 tahun dan Haripah 2 tahun.
Namun, pelaku utama penipuan yang merugikan H. Mawardi Patoh hingga 1 milliar lebih atas nama Dedi Jonatan alias Putra yang bekerja di Sekda Rohil belum bisa ditangkap oleh pihak kepolisian.
Dari itu, ketua majelis memintak pihak penyelidik kepolisian untuk segera menangkap otak pelaku penipuan (putra). (R15)
Listrik Indonesia
