Dituntut Referendum Papua dan Papua Barat, WirantoTegaskan New York Agreement NKRI Sudah Final dan Uang Rp92 Triliun Setahun

Dituntut  Referendum Papua dan Papua Barat, WirantoTegaskan  New York Agreement NKRI Sudah Final  dan Uang Rp92 Triliun Setahun
Menko Polhukam Wiranto

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Menko Polhukam, Wiranto mengklaim kalau pemerintah Republik Indonesia sudah berlaku adil terhadap Papua dan Papua Barat. 

Bahkan, dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia, apa yang diberikan kepada Papua dan papua Barat sudah jauh lebih banyak. 

Wiranto mengacu pada hasil penghitungan APBN tahun lalu, yang menurutnya bahkan jauh lebih besar dibandingkan serapan anggaran yang diperoleh pemerintah pusat.  

''Menurut penghitungan dari APBN kita  itu pendapatan daerah yang tersedot ke pusat kira-kita  setahun yang lalu itu sekitar Rp26 triliun. Tapi dana pembangunan yang digelontorkan untuk Papua dan Papua Barat itu sekitar Rp92 triliun,'' ungkap Wiranto. 

Karena itulah, sebut dia, cukup adil dan sangat adil.  
''Bahkan kalau kita bicara keadilan, itu lebih dari provinsi yang lain,'' imbuh Wiranto.

Karena itulah, sebut dia, kalau kalau saat ini kita  bicara keadilan,  memang tidak tepat.


NKRI Sudah Final
Dalam kesempatan itu, kepada wartawan Wiranto juga mengimbau masyarakat  agar jangan sampai ditunggangi.  Jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain yang akan merugikan masyarakat. 

''Apalagi kalau demo itu sudah sampai merusak, membakar. Saya kira sudah tidak pada tempatnya,'' kata dia. 

Dalam pada itu, Wiranto juga menyebutkan  kalau  tuntutan referendum yang mulai disuarakan akhir-akhir ini  sudah tidak relevan. 

''itu saya kira sudah tidak saatnya lagi disampaikan, karena, NKRI itu sudah final,'' imbuhnya.

Dikatakan mantan Panglima TNI di era Soeharto itu, New York Agreement yang pernah dilaksanakan tahun 60-an itu sudah mengisyaratkan kalau Irian Barat yang  sekarang Papua dan Papua Barat sudah sah menjadi bagian dari negara Kesatuan Republik Indonesia, sehingga NKRI itu sudah final. (R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index