RIAUSKY.COM - Kondisinya yang langka, membuat wanita ini pernah diberitahu bahwa dia tak akan pernah melahirkan. Dia punya dua vagina dan dua rahim.
Namun, pemberitahuan itu salah. Wanita itu telah melahirkan empat anak.
Ibu berusia 34 tahun asal Australia ini, bernama Lauren Cotter. Pada usia 16 tahun, ia didiagnosis menderita uterus didelphys, suatu kondisi langka yang hanya menyerang 3.000 wanita di seluruh dunia.
Menurut Daily Mail, kondisi ini terjadi ketika rahim gagal melebur dengan baik selama perkembangan di dalam rahim. Akibatnya, Cotter dilahirkan dengan dua rahim, dua leher rahim dan ya, dua vagina.
Karena kandungan dan rahimnya setengah dari ukuran rata-rata wanita, Cotter diberitahu bahwa menggendong dan melahirkan anak akan menjadi masalah.
Tetapi guru sekolah dasar kelahiran Melbourne dan suaminya yang berusia 33 tahun, Ben, tahu mereka menginginkan anak.
“Dari awal, Ben dan saya membahas memiliki anak dan jelas bahwa dia benar-benar ingin menjadi ayah. Saya tahu saya harus terbuka dan jujur ??dan mengatakan kepadanya, bahwa itu tidak mungkin bagi saya,” ujar Cotter.
Meskipun peluangnya tidak menguntungkan mereka, pasangan itu masih menjalani beberapa kehamilan yang sukses dan akhirnya menjadi orang tua bagi Amelie yang berusia lima tahun, Harvey yang berusia tiga tahun, dan si kembar yang berusia 15 bulan yang menggemaskan, Maya dan Evie.
Dia dilaporkan mengandung semua gadis itu di rahim kanannya, sementara putra satu-satunya, Harvey, tumbuh di rahim kirinya.
Cotter mengatakan, dia sebenarnya tidak mengalami kesulitan hamil. "Sebenarnya, kami merasa mudah untuk hamil - aku tidak yakin mengapa, atau jika itu ada hubungannya dengan kedua vaginaku."
Meskipun demikian, dia diberitahu bahwa keguguran dan kelahiran mati masih mungkin terjadi, mengingat ukuran rahimnya. Ketika dia bersiap untuk yang terburuk, Cotter dan Ben terkejut menemukan Cotter hamil setelah hanya sebulan mencoba untuk memprogram bayi.
“Kami memutuskan untuk mencobanya, dan lihat saja apa yang akan terjadi. Kami tahu itu mungkin jalan yang bergelombang dan berusaha untuk tidak terlalu berharap terlalu banyak.
"Hanya sebulan setelah kami mulai mencoba, saya membeli setumpuk tes kehamilan dan mulai mengetesnya setiap minggu.
"Saya tidak yakin, jadi saya melakukan tes setiap pagi di minggu itu, dan setiap hari garis menjadi semakin gelap sampai saya yakin - saya hamil," ungkap Cotter.
Kehamilan pertamanya berjalan lancar dan bayi Amelie datang ke dunia melalui operasi caesar. Pasangan itu segera mencoba bayi nomor dua 18 bulan kemudian, dan Harvey lahir.
Menjadi ibu muda dari dua anak, Cotter mengatakan dia memutuskan untuk menggunakan implan kontrasepsi, seperti yang disarankan oleh konsultannya.
Implan itu seharusnya 99% efektif tetapi Cotter kembali membuktikan, bahwa ia adalah pengecualian terhadap norma. Hanya tiga minggu setelah kontrasepsi dipasang, ia hamil lagi dengan anak kembar. Ketika ditanya apakah kehamilan baru-baru ini mengejutkannya, dia berkata:
“Selama 17 tahun bersama, Ben dan saya baru saja hamil ketika kami merencanakannya. Sekarang, di sinilah kami, memiliki anak kembar kejutan.”
Maya dan Evie dilahirkan tepat setelah 37 minggu dan sementara mereka awalnya tampak sehat, drama mulai terbuka ketika Evie menghadapi kesulitan bernafas dan dikirim ke ICU.
Segera, rontgen paru-parunya mengungkapkan, bahwa dia menderita hernia diafragma bawaan, yang terjadi ketika bayi dilahirkan dengan usus mereka di dalam rongga dada. Sebagai bayi berusia lima hari, dia harus menjalani operasi lubang kunci dan dokter memperingatkan Cotter bahwa ada peluang terbatas untuk bertahan hidup.
Meskipun demikian, Evie, seperti ibunya, menentang rintangan dan sepenuhnya pulih. Si kembar berusia 15 bulan sekarang menjadi pusat kehidupan keluarga "gila, sibuk dan luar biasa" itu. (R02)
Sumber: Rakyatku.com
Listrik Indonesia
