Miris! Murid SDN 006 di Rohul-Riau Ini Belajar di Kelas Berdinding Papan, Berlantai Tanah dan Sering Kebanjiran

Miris! Murid SDN 006 di Rohul-Riau Ini Belajar di Kelas Berdinding Papan, Berlantai Tanah dan Sering Kebanjiran
Para murid SDN 006 di Desa Ulak Patian, Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, sedang belajar di ruang kelas berdinding papan dan berlantai tanah. (Dok. Istimewa) 

PASIR PENGARAIAN (RIAUSKY.COM) - Sekolah Dasar (SD) 006 yang terletak di Desa Ulak Patian, Kecamatan Kepenuhan, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau, kondisinya sangat memprihatinkan. Sekolah yang berada di kawasan pedalaman Riau tersebut, dalam kondisi yang sangat terbatas. 

Para murid belajar di atas kursi berlantai tanah dan meja kayu panjang. Dinding sekolah hanya terbuat dari papan dan atapnya dari seng. 

Kepala SDN 006 Ulak Patian Andi Maryanto mengatakan, ada tiga kelas yang berdinding papan dan lantai tanah. 

"Kelas 1 sampai 3 yang kondisinya memprihatinkan. Dindingnya papan, dan lantainya semen, tapi sudah rusak tampak tanah. Sedangkan, enam kelas sudah permanen dibangun pemerintah," ujar Andi seperti diwartakan Kompas.com, Rabu (2/10/2019). 

Dia mengatakan, SD 006 merupakan satu-satunya sekolah dasar di Desa Ulak Patian, yang berdiri sejak tahun 1970. Sekolah tersebut memiliki 8 ruang belajar dan 1 ruang majelis guru. Saat ini, sekolah memiliki 202 orang murid, dan 11 orang guru. Setiap tahunnya, jumlah murid bertambah, sehingga kekurangan ruang belajar. 

Untuk itu, pihak sekolah dan masyarakat bersepakat untuk menambah ruang kelas semi permanen secara swadaya, yakni kelas berdinding papan dan berlantai semen. 

"Karena kekurangan kelas, jadi dibangun swadaya masyarakat. Kondisi seperti ini sudah berjalan 4 sampai 5 tahun," sebut Andi. 
Dia mengatakan, Desa Ulak Patian merupakan salah satu desa terpencil di pedalaman Kabupaten Rohul. Jarak tempuh dari Pasir Pangaraian, ibu kota Rohul, berjarak sekitar 80 kilometer. Sedangkan, dari ibu kota kecamatan ke Desa Ulak Patian, jaraknya sekitar 24 kilometer. 

"Kalau akses jalannya sudah aspal," kata Andi. 

Dia menyebutkan, pada 2018, Pemerintah Provinsi Riau akan memberikan bantuan renovasi sekolah. Namun, menurut Andi, hingga kini hal tersebut belum terealisasi. Dia pun mengaku tidak tahu apa kendalanya. Kondisi bangunan sekolah tersebut sudah pernah disampaikan Andi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Rohul.

"Katanya tahun 2020 akan diperbaiki. Mudah-mudahan saja terealisasi," ujar Andi. 

Sering banjir Selain kondisi bangunan yang menjadi persoalan, SDN 006 Desa Ulak Patian juga kerap diterjang banjir bila musim hujan tiba. 

Bencana itu otomatis menambah kerusakan bangunan sekolah. Lantai yang dulu semen, kini sudah berubah menjadi tanah. Akibatnya, aktivitas belajar mengajar murid juga menjadi terganggu. 

"Sering kena banjir kalau musim hujan. Biasanya bulan Oktober sampai Desember musim hujan, jadi air Sungai Rokan meluap sampai ke sekolah kami," kata Andi. 

Dia mengatakan, sekolah awalnya dibangun lebih dekat dengan sungai. Namun, karena sering terjadi amblas, akhirnya bangunan sekolah dipindahkan ke wilayah yang lebih tinggi, lebih kurang 1 kilometer dari Sungai Rokan. Namun, setelah itu kawasan sekolah masih diterjang banjir. Hal itu disebabkan parit besar yang dibuat oleh sebuah perusahaan yang ada di dekat sekolah. 

"Di dekat sekolah ada perusahaan. Jadi mereka membuat parit gajah agar air tidak masuk ke perusahaan. Tapi, imbasnya sekolah kami kebanjiran. Dulu sudah kami sampaikan ke perusahaan, tapi sampai sekarang tidak ada ditanggapi," kata Andi. 

Sementara itu, terkait bangunan sekolah yang tidak layak digunakan, Andi berharap kepada pemerintah untuk segera memberikan bantuan. 

"Ya, harapannya diperhatikan. Seimbang juga lah dengan sekolah yang ada di kota. Walaupun kita di pedalaman, anak-anak ini kan generasi bangsa juga," kata Andi. (R11)

Sumber: Kompas.com

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index