JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Wali Kota Dumai, Zulkifli Adnan Singkah (Zul AS) memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jumat (4/9/2019) lalu.
Zulkifli dipanggil komisi anti rasuah tersebut dalam rangka penyidikan kasus suap terkait pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Dumai pada APBN Perubahan (APBN-P) Tahun 2017 dan APBN 2018.
''Dia diperiksa sebagai tersangka tindak pidana korupsi suap pengurusan Dana Alokasi Khusus (DAK) Kota Dumai, Provinsi Riau dalam APBN-P Tahun 2017 dan APBN 2018," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi di Jakarta.
Wali kota Dumai saat bertandang ke Gedung KPKmengenakan topi biru tua merk Reebok. Dia juga memakai kemeja putih bintik hitam dengan dibalut jaket abu-abu tua.
Wali Kota Zulkifli AS selama ini jarang memakai topi jika bepergian ke luar kota. Dia biasanya memakai peci hitam.
Saat di KPK pada Jumat malam selepas pemeriksaan, dia sesekali tertawa kepada pewarta ketika disodori pertanyaan.
"No comment, nggak usah, pengacara-pengacara saja. Makasih," kata Zulkifli.
Zulkifli keluar dari gedung KPK, Jl Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2019) malam sekitar pukul 21.30 WIB. Zulkifli, yang memakai kemeja putih dan jaket hitam, berjalan didampingi dua orang pria.
Zulkifli tampak terburu-buru sembari meninggalkan gedung KPK sembari terus menundukkan kepala. Zulkifli memilih tak banyak bicara ketika ditanya berkaitan dengan kasusnya.
Zulkifli ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan suap mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yaya Purnomo. Zulkifli juga disangkakan menerima gratifikasi.
Selain memanggil Zul As, KPK juga memanggil empat saksi lainnya untuk tersangka Zulkifli, yaitu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai Sya'ari, Kasubag Perencanaan Dinas PUPR Kota Dumai Vera Chinthiana, anggota Pokja Kota Dumai Richie Kurniawan, dan Tugiyat Gatot Kartorejo berprofesi sebagai guru.(R04)
