Buat Cuitan ''Lost in New Batavia'', Rizal Ramli Langsung Dikoreksi Hidayat Nur Wahid, ''Maaf Bang KamiTolak kenaikan BPJS''

Buat Cuitan ''Lost in New Batavia'', Rizal Ramli Langsung Dikoreksi Hidayat Nur Wahid, ''Maaf Bang KamiTolak kenaikan BPJS''
Cuitan Rizal Ramli yang dikritik Hidayat Nur Wahid

JAKARTA (RIAUSKY.COM)- Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengkritik anggota DPR yang seolah hilang. Menurut Rizal, mereka tidak punya sikap karena tenggelam dalam koalisi besar pendukung pemerintah.

"Lost in New Batavia, mayoritas 560 anggota DPR begitu dilantik langsung ‘hilang’ ditelan semangat semi-feudal ala New Batavia. Tidak punya sikap, tidak analytical, tidak kritis, dan tidak solutif. Tenggelam dalam ‘Grand Koalisi’ pembela status quo," tulis Rizal Ramli melalui @RamliRizal, dikutip VIVAnews, Selasa, 10 Maret 2020.

Namun, cuitan Rizal tersebut langsung ditanggapi oleh politikus senior Partai Keadilan Sejahtera, Hidayat Nur Wahid. Wakil Ketua MPR itu menilai apa yang disampaikan Rizal tidak tepat sepenuhnya.

"Maaf koreksi Bang, anggota DPR tak lagi hanya 560, tapi 575. Tapi benar tidak semua anggota DPR “hilang”. FPKS DPR RI misalnya, tetap kritis thd ketidakbijakan yg susahkan Rakyat. PKS tolak kenaikan BPJS, tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja, Pencabutan subsidi gas elpiji 3,5 kg dll," tulis Hidayat lewat akun Twitternya, @hnurwahid.

Rizal Ramli memang dikenal kritis terhadap pemerintah, juga terkait dengan kondisi ekonomi dan masyarakat Indonesia. Belum lama ini, pakar ekonomi tersebut memprediksi wabah virus corona (Covid-19) yang mengguncang dunia bisa memicu krisis ekonomi di Indonesia, jika tak segera reda beberapa bulan ke depan.

Perkiraan krisis menguat jika melihat skandal besar di tubuh Jiwasraya dan Asabri. Belum faktor-faktor lainnya yang satu sama lain berkaitan.

Rizal menuturkan saat ini pertumbuhan kredit di negeri ini berkutat di angka empat persen, merosot dari tahun lalu 6,02 persen. Semestinya, katanya, pertumbuhan kredit bisa bertengger di angka 15-18 persen.

Di kesempatan yang lain, Rizal Ramli juga menyoroti wacana yang berkembang terkait munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai kandidat Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara baru yang dicanangkan pembangunannya di Kutai Kertanegara dan Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Ia menganggap wajar jika pada akhirnya nanti, Jokowi akan memilih Ahok sebagai pemimpin di ibu kota baru.

"Saya dapat memahami bahwa Ahok betul-betul kecewa tidak terpilih jadi Gubernur DKI. Jadi, kalau dia nanti ditunjuk (sebagai) kepala project habis itu gubernur di Ibu Kota baru, Jokowi, kasihlah ke Ahok sebagai penghiburan buat dia," kata Rizal Ramli, di Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu, 8 Maret 2020.

"Bukan hiburan, tapi penghiburan buat Ahok," lanjutnya.(R04)

Listrik Indonesia

Berita Lainnya

Index